Mario Hajar David sampai Ambyar
-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Sedangkan hasil riset di karya Ainsworth dan Maner tidak begitu. Tidak seperti anggapan banyak wanita itu. Bahkan, tidak seperti anggapan publik pada umumnya.
Riset Ainsworth dan Maner dilakukan di Departemen Psikologi, Florida State University, Amerika Serikat (AS), 2012. Topiknya seperti tersebut di atas.
Hasilnya: Pria melakukan agresi terhadap pria terkait seorang wanita bermotif rebutan dominasi sosial. Bukan rebutan cewek, meski persoalan awalnya terkait cewek yang sama (satu cewek).
Dominasi sosial demi pengakuan publik. Petarung berharap pengakuan publik, bahwa salah satu pemenangnya dominan secara sosial. Contoh dominasi sosial paling jelas pada anjing jantan, atau kucing jantan, yang mengencingi titik-titik tertentu di suatu tempat. Sebagai klaim, bahwa titik yang dikencingi itu wilayah binatang yang mengencingi. Dominasi sosial.
Pada manusia adalah kebanggaan pemenang yang dipamerkan (via medsos) kepada publik, bahwa si pemenang itulah yang dominan. Pesan yang ingin disampaikan pemenang kepada publik: ”Maka, jangan macem-macem sama gue”"
Ainsworth dan Maner: ”Bukan perebutan cewek itu.”
Sedangkan, untuk merebut hati wanita, setiap pria secara instingtif sudah punya cara tersediri. Pria menggunakan perilaku tertentu untuk menarik perhatian wanita. Tujuan utama: Seks (bagi pria) dan reproduksi atau meneruskan keturunan (bagi wanita).
Di kasus Mario, jelas. SLR memublikasi (upload) video tersebut pasti atas persetujuan Mario. Sebagai dominasi sosial mereka.
Hasilnya, unggahan tersebut justru meledak jadi masalah nasional. Dan, dominasi sosial semacam itu belakangan sangat marak. Anda bisa menemukan banyak contoh kejadian. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: