Asia Makin Dominan, Everything Everywhere All at Once Rebut Empat Trofi di SAG Awards 2023

Asia Makin Dominan, Everything Everywhere All at Once Rebut Empat Trofi di SAG Awards 2023

PARA BINTANG Everything Everywhere All at Once ketika menerima trofi Outstanding Ensemble Cast SAG Awards 2023, di Fairmont Century City, Los Angeles, 27 Februari 2023. -Kevin Winter-Getty Image via AFP-

LOS ANGELES, Harian Disway - Film sci-fi absurd, Everything Everywhere All at Once memborong empat trofi di SAG Awards 2023. Yakni Aktris Terbaik, lewat Michelle Yeoh, Aktor Pendukung Terbaik (Ke Huy Quan), dan Aktris Pendukung Terbaik (Jamie Lee Curtis). Plus, yang paling prestisius: Everything Everywhere All at Once meraih trofi Outsanding Performance by a Cast in a Motion Picture dalam SAG Awards 2023 yang digelar Minggu malam, 26 Februari 2023 (kemarin pagi WIB).

Dua pemain Asia, plus film yang mengisahkan tentang imigran Asia. Tak diragukan lagi, bintang-bintang Asia makin bersinar di Hollywood tahun ini.

Piala Ensemble Cast diserahkan oleh Mark Wahlberg. Ia baru mengucapkan satu kata, ’’Everything...’’ Dan ballroom di Fairmont Century Plaza, Century City, Los Angeles, Minggu malam itu, meledak dalam kegembiraan.

Meja paling depan, yang diduduki para pemain dan kru Everything Everywhere All at Once bersorak paling keras. Jamie Lee Curtis memeluk Michelle Yeoh. Ke Huy Quan melompat-lompat kegirangan. Memeluk siapa saja. Dari seorang produser perempuan, Harry Shum Jr, hingga Austin Butler, bintang Elvis.


KE HUY QUAN memamerkan dua trofi yang diperoleh di SAG Awards 2023.-Frazer Harrison-Getty Images via AFP-

Yeoh dkk maju ke panggung. Masing-masing membawa selembar kertas. Setelah Jamie Lee Curtis mengucapkan pidato pembuka, para aktor kemudian bergantian membacakan arti kata ensemble. Stephanie Hsu dan Ke Huy Quan menyebut, ensemble berasal dari bahasa Latin, yang artinya pada waktu bersamaan. Dan ketika mereka berakting secara individu dalam sebuah film, tiap aktor juga terhubung dan saling mendukung sebagai keluarga.  

’’Tapi, ada seseorang yang telah mendukung sebuah ensemble jauh lebih lama daripada kita semua yang ada di sini,’’ sambung Michelle Yeoh, ketika tiba giliran dia membaca. ’’Ia sudah berakting ketika AS baru punya 49 negara bagian. Dan ia baru saja berulang tahun ke-94. Inilah ayah kita, teman kita, gong gong kita (kakek, Red), James Hong!’’

James Hong, yang seluruh rambutnya dicat hitam untuk kesempatan malam itu, melambaikan tangan. Ia lalu berseru keras dalam bahasa Mandarin. Yeoh buru-buru mencondongkan badan ke mikrofon. ’’Terjemahannya, teman-teman, keluarga, dan kerabatku, terima kasih atas kehadiran kalian,’’ kata dia, lantas tertawa.

’’Aku cuma bilang begitu jaga-jaga kalau acara ini ditayangkan di Hongkong,’’ celetuk Hong dalam bahasa Inggris. Seluruh ballroom kembali meledak tertawa. ’’Lho, siapa tahu, kan?’’ sambungnya jenaka.

James Hong kemudian bercerita. Ia menerima kartu anggota Screen Actors Guild-American Federation of Television and Radio Artist (SAG-AFTRA) sekitar 70 tahun silam. Waktu usianya masih 24 tahun, dan ia masih merintis karier menjadi aktor. Namun, butuh waktu tujuh dekade baginya untuk naik panggung tertinggi SAG Awards.

Hal itu, menurut James Hong, tak lepas dari diskriminasi yang dialami pekerja seni Asia di Hollywood. ’’Film pertamaku dulu sama Clarke Gable,’’ kata Hong. Ia merujuk pada Soldier of Fortune, yang dirilis pada 1955. Hong memerankan seorang polisi Tionghoa. Yang namanya bahkan tidak masuk kredit.

’’Waktu itu (untuk membawakan peran Asia), aktor-aktor (kulit putih) pakai isolasi mata begini nih.’’ Hong menarik ujung matanya, sampai jadi sipit sekali. ’’Produser bilang bahwa aktor Asia enggak cukup bagus. Enggak bisa bikin film menguasai box office. Tapi, lihatlah kami sekarang! Ha!’’


JAMES HONG menirukan bagaimana aktor kulit putih mengenakan isolasi mata untuk memerankan tokoh Asia di film.-SAG Awards -

Kali ini, kata-katanya yang membahana disambut standing ovation. Colin Farrel memasukkan dua jari ke mulut, lalu bersiul kencang. ’’Enggak semua dari kami Tionghoa, sih. Tapi Jamie Lee (Curtis) itu bisa jadi nama Tionghoa yang cakep,’’ candanya, lagi-lagi disambut tawa audiens. Kakek yang sudah membintangi lebih dari 100 film itu punya skill menjadi komika!

Ia memuji Daniel Kwan dan Daniel Scheinert. Duo sahabat yang menulis dan menyutradarai Everything Everywhere All at Once. Menurut James Hong, kedua sineas itu jenius. ’’Aku enggak tau apa yang mereka pikirkan waktu menulis skenario. Mereka melakukan hal-hal gila sebelum syuting. Kayak, kita diajak main game. Sekeren itulah Daniel boys ini. Tentu mereka bukan Asia, tapi kita maafkan saja, ya,’’ tandasnya jenaka.  

Pidato James Hong mungkin lucu. Berkali-kali membuat audiens, yang sebagian besar adalah sesama aktor, tergelak-gelak. Namun, ucapannya menunjukkan betapa Hollywood tidak ramah pada orang yang berbeda. Baik berbeda budaya, warna kulit, hingga bahasa. Sulit sekali bagi aktor Asia untuk menembus persaingan di industri film AS.
 
Baru-baru ini saja film dan aktor Asia mendapatkan tempat yang lebih pantas di industri. Tiga tahun terakhir, film-film Asia menguasai awards season. Ada Parasite (yang menang Film Terbaik Oscar), Minari (masuk nominasi), dan Squid Game (nominasi Golden Globes).

Di jajaran aktor, Lee Jung-jae dan Jung Ho-yeon sukses memenangkan SAG Awards. Steven Yeun masuk nominasi Aktor Terbaik Oscar. Sedangkan aktris senior Youn Yuh-jung bahkan meraih piala Oscar untuk kategori Aktris Terbaik.

Dan tahun ini, Everything Everywhere All at Once berpotensi memborong banyak penghargaan di The Oscars, 12 Maret 2023 mendatang. Tak hanya sangat berpeluang merebut gelar tertinggi, Best Picture, tiga aktor Asia juga punya kans merebut trofi.

Mereka adalah Michelle Yeoh (Aktris Terbaik), Ke Huy Quan (Aktor Pendukung Terbaik), dan Stephanie Hsu (Aktris Pendukung Terbaik). Kemarin, Yeoh dan Ke masing-masing merebut piala dari kategori yang sama dari SAG Awards. Eh, dari film lain, masih ada Hong Chau. Aktris keturunan Thailand yang masuk nomine Aktris Pendukung Terbaik lewat The Whale.

Well, kalau benar ketiganya memborong gelar di The Oscars, itu membuktikan bahwa bintang-bintang Asia memang makin gila. Atau—ehm—Hollywood akhirnya mengakui talenta mereka. (*)


TIGA AKTOR ASIA yang berpeluang merebut piala Oscar lewat Everything Everywhere All at Once bulan depan. Dari kiri, Michelle Yeoh, Stephanie Hsu, dan Ke Huy Quan. -The Hollywood Reporter-

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: