Tutup Setengah Jalan Grahadi, Ini Poin Tuntutan Kobar dan FSPMI

Tutup Setengah Jalan Grahadi, Ini Poin Tuntutan Kobar dan FSPMI

Massa Aksi demo sedang duduk istirahat di depan Gedung Grahadi Surabaya, Jawa timur, Pada Selasa 28 Februari 2023-Sahirol Laeli-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Aliansi Komite Bersama Rakyat Jatim (Kobar) dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menggelar demonstrasi di Gedung Negara Grahadi. Puluhan buruh menutup setengah Jalan Gubernur Suryo, Selasa 28 Februari 2023.

 

Kobar Jatim merupakan gabungan, SPPJM, Kasbi Jatim, Walhi Jatim, Lamri, SPBI KFC dan Perwakilan Mahasiswa. Aksi dimulai pukul 10:00 WIB.

 

Mereka berkumpul di Bundaran Waru lalu bergerak ke utara. "Hari ini mobilisasi cukup masif karena banyak industri yang libur. Secara nasional kita sudah berkoordinasi bahwa 28 Februari kita gerak,"  ungkap Syahril, koordinator lapangan aksi demo.

 

BACA JUGA:Sosiolog UGM: Mario Dandy Satrio Mengungkap Fenomena Gunung Es Gaya Hidup Pejabat Publik Indonesia

BACA JUGA:Percuma Swedia Memohon ke Turkiye untuk Masuk NATO, Selama Mengizinkan Pembakaran Al Quran

 

Selain penolakan terhadap UU Cipta Kerja No. 2 Tahun 2022, mereka juga menyampaikan beberapa tuntutan, antara lain:

 

  • Hapus sistem kerja kontrak, alih daya, sistem magang dan stop politik upah murah serta berlakukan upah sesuai kualitas hidup layak.
  • Hentikan liberalisasi agraria dan perampasan tanah, tolak bank tanah serta jalankan reforma agraria sebagai basis pembangunan nasional.
  • Wujudkan kebebasan akademik, pendidikan gratis, ilmiah dan demokratis di segala jenjang.
  • Berikan perlindungan dan jaminan kepastian kerja bagi pekerja Non-PNS (Penyuluh KB, Guru Honorer, Pekerja Perikanan dan Kelautan), pengemudi ojek online, dll.
  • Segera terbitkan dan sahkan seluruh peraturan perundang-undangan yang melindungi hak rakyat (RUU PPRT, Perlindungan Pekerja Transportasi-Ojek Online dan RUU Masyarakat Adat).
  • Cabut seluruh kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang bertentangan dengan konstitusi.


Buruh yang tergabung dalam satuan Kobar sedang melakukan aksi di depan Gedung Grahadi Surabaya, Jawa Timur-Sahirol/Layeli-

Syahril mengatakan, aksi demo itu adalah langkah awal penegakan hak-hak buruh. "Yang gerak masih di level pengurus, belum anggotanya. Jika pemerintah masih bersikukuh menetapkan perpu cipta kerja, kami akan penuhi jalan lagi," ujarnya. 

 

Ekspresi protes tidak hanya lewat demonstrasi. Mereka bakal memanfaatkan kegiatan Car Free Day (CFD) untuk mengampanyekan hak dan aspirasi buruh untuk menolak Perppu Cipta Kerja.

 

"Kedua, kami akan membuat mural-mural penolakan di jalan perkampungan. Kayak suporter yang menolak dengan cara mural," ungkapnya. 

 

Melalui aksi itu, Syahril berharap para buruh tidak bergerak di lingkup internal perusahaan saja, tetapi ke pemerintah yang melahirkan undang-undang.

 

"Harapan kami, kaum buruh jangan hanya advokasi di tingkat perusahaan, tapi ini kebijakan lahir dari panggung politik. Maka dari itu harapan kaum buruh adalah rebut kekuasan. Mohon tuntutan kami didengar dan pemerintah segera cabut Perppu No.2 soal ciptaker," ujar korlap aksi damai itu.

 

"Hidup buruh!" teriak Syahril dengan menggebu. 

 

BACA JUGA:Israel Rusuh di Tepi Barat, 390 Warga Palestina Terluka

BACA JUGA:Kasus Mario Bikin Bapaknya Diperiksa KPK

 

Demo masih berlanjut hingga pukul 14:00 WIB. Gubernur Khofifah Indar Parawansa tak bisa ditemui. Dia mewakilkannya ke pejabat Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jatim. 

 

Perwakilan mahasiswa Habi Syarif menambahkan, Perppu Cipta Kerja harus mengacu pada sektor pendidikan. Banyak poin yang merugikan mahasiswa. Maka dari itu, pihak mahasiswa ikut turun ke jalan.

 

Perlu diketahui bahwa buruh yang hadir berasal dari berbagai wilayah. Di antaranya Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Gresik, dan Mojokerto.

 

Apakah suara mereka bakal didengar?  (Candraditya/Ilal Muthoharoh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: