Rapim Kodam V/Brawijaya: Siap Berkolaborasi untuk Pembangunan Daerah
GUBERNUT Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa memaparkan amanah konstitusi di depan jajaran Kodam V/Brawijaya.-Humas Pemprov Jatim-
SURABAYA, HARIAN DISWAY- Kodam V/Brawijaya sedang melaksanakan rapat pimpinan (rapim). Semua unsur pimpinan di bawah satuan tersebut hadir di Hotel Westin, Surabaya, Selasa, 28 Februari 2023. Mulai komandan Korem 084/Bhaskara Jaya hingga tingkat kodim dan koramil.
Rapat tersebut dilaksanakan untuk menyatukan persepsi seluruh personel TNI terkait tugas pokok yang akan dilakukan. Juga, program yang akan dilakukan di tahun anggaran (TA) 2023.
Dalam rapat tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa hadir. Di sana dia memberikan arahan terkait program pemerintah yang bisa disinergikan dengan TNI-AD. Terutama, program yang telah dirancang Presiden Joko Widodo.
Ada empat program utama. Yakni, pengendalian inflasi, kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, dan investasi. Semua program itu pun satu per satu secara detail dipaparkan mantan menteri sosial itu.
”Poin utama dalam menjalankan program itu adalah kolaborasi. Peran gubernur, bupati, wali kota, kodam, korem, polda, polres, dan semua jajarannya sangat penting. Itu pesan Pak Presiden,” katanyi.
Saat ini Pemprov Jatim dan forkopimda (forum komunikasi pimpinan daerah) sedang berupaya mengendalikan inflasi. Surabaya dan Malang memiliki kontribusi terhadap inflasi di Jatim sebesar 52 hingga 54 persen.
Namun, beberapa hari terakhir, Pemprov Jatim sudah keliling kabupaten-kota untuk melakukan misi dagang. Tujuannya, mengendalikan harga beras di pasaran. Sebab, kenaikan inflasi di Jatim pada Januari 2023 disebabkan harga beras yang cukup tinggi.
Kemiskinan ekstrem di Jatim lebih rendah daripada Jawa Tengah dan Jawa Barat. Menurut ketua Muslimat NU itu, kondisi tersebut terjadi berkat peran serta babinsa. ”Keterlibatan babinsa di tingkat desa sangat berpengaruh,” bebernyi.
Termasuk penanganan stunting. Angka stunting di provinsi yang dipimpinnyi turun berkat bantuan TNI-AD. Yakni, dengan program orang tua asuh yang dilakukan. ”Angka stunting di Jatim sudah di bawah target WHO: harus di bawah 20 persen,” ungkapnyi.
Sementara itu, Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf menjelaskan, dalam menjalankan empat program tersebut, harus ada sinergisitas dan kondusivitas. TNI akan terlibat dalam segala hal yang akan dilakukan Pemprov Jatim untuk menyukseskan program itu.
Misalnya, pengendalian inflasi. TNI akan terlibat dalam ketahanan pangan dengan ikut dalam operasi pasar. Terpenting, menciptakan keamanan dan kenyamanan. Dengan begitu, investor mau masuk ke Jatim. Pun, dunia usaha tetap berjalan dengan baik. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: