Sampai Bertemu di Ladang: Comeback Teater Institut Unesa Digelar 11 Maret

Sampai Bertemu di Ladang: Comeback Teater Institut Unesa Digelar 11 Maret

Manusia setengah hewan di pertunjukan Ladang Binatang bakal ditampilkan 11 Maret 2023.-Teater Institut-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Teater Institut memanggil para alumnus untuk kembali berkarya dan berkumpul. Salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Surabaya (Unesa) itu bakal menggelar pertunjukan Gelar Karya III dengan judul Ladang Binatang.

Gelar Karya I pernah digelar di akhir 2016 di dua kota: Malang dan Surabaya. Pada 2018 Gelar Karya II digelar di Gresik, sedangkan Gelar Karya II di Tuban digelar 2019. Setelah itu agenda rutin tersebut “terbunuh” gara-gara pandemi.

Mereka yang sempat hiatus rupanya menolak “mati”. Semua anggota dibangkitkan di Gelar Karya III.

Naskah pementasa itu ditulisi Dwi Endah Lestari berdasarkan novel Animal Farm karya George Orwell. Sedangkan Fahrudin Imam Nurkolis jadi sutradaranya. 

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Rektor Unesa Prof Dr Nurhasan MKes: Jun Zi He Er Bu Tong

BACA JUGA:Unesa Perkuat Kolaborasi untuk World Class University


Foto bersama pemateri dan pengunjung Artist Talk Teater Institut di Unicorn Creative Space HQ 3 Maret 2023.-Anggi Frima Damayanti/Harian Disway-

Mereka menggelar Artist Talk di Unicorn Creative Space HQ, Jl. Rungkut Industri 17, Surabaya, 3 Maret 2023. Semua tim hadir. Lengkap.

Pementasannya bakal digelar di Panggung Terbuka Institut Unesa di Ketintang, 11 Maret 2023 pukul 19.00 WIB. Bagi yang ingin temu kangen dan ingin melihat pertunjukan itu, harga tiketnya cuma Rp 30 ribu. 

Mereka menyebutnya: Tiket Masuk Ladang. Sesuai judul pementasan: Ladang Binatang. Kreatif. Gokil!

Dalam acara Artist Talk, mereka menjelaskan mengapa novel Animal Farm yang digarap? Novel itu dianggap sebagai satu karya sastra fenomenal sepanjang masa. Ditulis pada tahun 1945 di masa perang dunia ll dan masih dibicarakan sampai sekarang.

BACA JUGA:Neymar Cedera Parah, Kelangsungan PSG di UCL Terancam

BACA JUGA:Jokowi Dukung KPU Naik Banding Soal Putusan Penundaan Pemilu

Novel itu menceritakan kisah penggulingan kekuasaan dan pola penindasan melalui tokoh-tokoh binatang di sebuah peternakan yang dikemas dengan gaya satire. Novel itu dicetak berkali-kali dan pernah diadaptasi menjadi sebuah animasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: