Anak Berkebutuhan Khusus Butuh Penanganan Khusus

Anak Berkebutuhan Khusus Butuh Penanganan Khusus

Yahya_Eriyanti Saloko, PhD. OT memberikan penyuluhan kepada orangtua siswa berkebutuhan khusus.-Syahrul Rozak-

SIDOARJO, HARIAN DISWAY - Dibuka dengan nyanyian oleh salah satu murid berkebutuhan khusus, acara kolaborasi Yayasan Peduli Kasih Anak Berkebutuhan Khusus (YPK ABK) dan Poltekkes Surakarta di SDN Wedoro dimulai Sabtu, 11 Maret 2023 pukul 08.25 WIB.

Acara ini untuk memberikan pelatihan kepada orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus (ABK) agar anak-anak tersebut memiliki keterampilan dan bisa mandiri.

YPK ABK memutuskan membuat program yang dapat mewujudkan visi-misi mereka dalam mendukung lingkungan ramah ABK. Terutama se Kecamatan Waru.

Dr. Sawitri mengatakan bahwa program ini merupakan program yang akan berjalan secara berkelanjutan selama 3 tahun di SDN Wedoro, dan akan bekerjasama dengan SD-SD lain di Kecamatan Waru.

Tahun pertama merupakan pelatihan untuk para orang tua. Kemudian disusul pada tahun kedua yaitu pelatihan untuk guru. Dan pada tahun ketiga, orang tua dan guru diberikan pelatihan bersama.

Tujuan utamanya adalah mengembangkan kemandirian ABK baik secara akademik maupun vokasi sehingga nantinya mereka bisa menghasilkan sesuatu untuk diri mereka sendiri maupun lingkungannya.

Mereka menggandeng jurusan Okupasi Terapi dari Politeknik Kesehatan Surakarta, YPK ABK melakukan pre-test untuk para orang tua murid ABK dan murid ABK di SDN Wedoro. Tes dilakukan di waktu yang sama namun di tempat yang berbeda.

Pre-test tersebut dilakukan sebagai tolak ukur penanganan lanjutan yang akan diberikan kepada murid-murid ABK.

Selain melakukan pre-test, dilakukan juga workshop oleh para pemateri yang juga merupakan pengajar di Poltekkes Surakarta. 

Okupasi terapi adalah sebuah terapi yang berfungsi untuk membantu perkembangan pada aktivitas sehari-hari manusia yang terganggu. 

“Pada dasarnya okupasi terapi itu memang mempelajari apa yang disebut okupasi (manusia), aktivitas yang memiliki makna. Tetapi biasanya yang membutuhkan intervensi kami itu memang yang ada gangguan dengan aktivitas sehari-hari seperti anak spesial yang berjuang untuk menulis dan kesulitan maka kami akan membantu agar anak tersebut bisa memproduksi tulisan,” jelas Erayanti Saloko yang merupakan tenaga pengajar di Poltekkes Surakarta.

Selain menjelaskan mengenai okupasi terapi, ia juga berharap agar anak-anak berkebutuhan khusus bisa mendapatkan pendidikan yang setara.

“Ketika kita memiliki hak untuk menyuarakan, saya merasa senang sekali. Karena adalah hak untuk semua anak mendapatkan pendidikan. Jadi respect saya yang luar biasa kepada SDN Wedoro yang mau menerima dan menggabungkan anak-anak berkebutuhan khusus dengan anak reguler sehingga mereka bisa memiliki kesempatan untuk bermain dengan teman sebayanya,” ungkap wanita berbaju merah muda itu.

Ada dua materi yang diberikan kepada para orang tua, yaitu materi Training Persepsi Visual oleh Erayanti Saloko, PhD.OT dan materi tentang Perkembangan Kemandirian Anak oleh Linda Harumi, MPH. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: