Hans Reede, ‘Sinterklas’ dari Lichtenvoorde untuk Anak-Anak SLB di Lumajang

Kebahagiaan Hans Rede saat berbagi kasih bersama anak-anak di SLB Kristen Pelangi Kasih, Pasirian, Lumajang.-Edhiemas for Harian Disway-
HARIAN DISWAY - Suasana riuh penuh tawa terdengar di halaman SLB Kristen Pelangi Kasih, Pasirian, Lumajang, Senin, 13 Oktober 2025. Anak-anak disabilitas berlarian sambil tertawa lepas menyambut kedatangan tamu istimewa asal Belanda, Hans Reede.
“Wah saya seperti sinterklas....” ujar Hans sambil tersenyum lebar. Kalimat spontan itu menggambarkan betapa tulus kebahagiaan pria berambut putih itu melihat antusiasme anak-anak menyambutnya.
Halaman depan sekolah yang tak begitu luas pun seakan berguncang oleh keceriaan dan gegap gempita.
Hari itu menjadi hari pertama dari rangkaian kegiatan resmi Hans Reede dan istrinya, Yanin Doornenbal, selama dua minggu berada di Indonesia.
Kedatangan mereka bukan sekadar kunjungan wisata, tetapi bentuk nyata kecintaan dan kepedulian terhadap dunia pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus.
Setahun sebelumnya, PUM (Programma Uitzending Manager) Belanda resmi mengutus Hans untuk memperbaiki sistem pendidikan di SLB Kristen Pelangi Kasih, Pasirian.
BACA JUGA:Anak Berkebutuhan Khusus di Sidoarjo Disiapkan Jadi Duta Lingkungan
Sejak saat itu, separuh hatinya tertinggal di Lumajang. Ia mengaku terpesona oleh semangat anak-anak dan dedikasi para guru di sekolah tersebut.
Kini, ia kembali bukan atas perintah lembaga, tetapi atas panggilan hatinya. Ia bahkan rela mengorbankan waktu libur dan biaya pribadi demi berbagi ilmu kepada anak-anak dan guru-guru di pelosok Lumajang.
Dunia pendidikan, khususnya bagi anak-anak berkebutuhan khusus, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan Hans Reede.
Sejak meraih ijazah Akademi Pedagogik pada tahun 1974, ia mendedikasikan hampir seluruh hidupnya untuk dunia pendidikan.
BACA JUGA:Fasilitasi Anak Berkebutuhan Khusus, Pemkot Surabaya Akhirnya Punya 4 Rumah Anak Prestasi
Perjalanan kariernya dimulai ketika diterima sebagai guru biologi dan kimia di sekolah kejuruan VBO (Voorbereidend Beroepsonderwijs) di Woorden, Belanda, sekolah setara SMK dengan masa studi empat tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: