Sperma Palsu, Diduga Gel atau Kanji
-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Suf okay
Baru ini terjadi, Yunita, 20, lapor Polresta Jambi. Dia mengaku diperkosa delapan anak dan remaja. Diperiksa dokter, sampel sperma di tubuh korban diteliti di lab. Ternyata sperma palsu.
KAPOLRESTA Jambi Kombes Eko Wahyudi kepada pers mengatakan, ”Itu cairan lain. Sampel diduga sperma diambil dari vagina korban. Lalu, saksi ahli mengatakan bahwa itu bukan sperma.”
Memang ada cairan semacam sperma. Tapi, penelitian lab membuktikan, itu semacam gel atau mirip rebusan tepung tapioka. Disebut kanji.
Ada bukti lain, bekas cakaran di beberapa bagian tubuh korban. Membentuk luka parut. Penyidik meneliti lebih dalam, ternyata itu bekas cakaran korban sendiri. Maka, laporan Yunita ditutup. Penyidikan dihentikan.
Yunita tersangka pelecehan seksual 17 anak, 11 laki-laki, dan 6 perempuan. Dia sudah sepekan ini ditahan di Polres Jambi. Modus pelecehan, dia membuka rental rental PlayStation (PS) di rumah di kawasan Alam Barajo, Kota Jambi. Anak-anak usia 14 tahun ke bawah datang main PS. Di situ mereka dilecehkan Yunita.
Bentuk pelecehan beragam. Ada yang dipertontonkan foto dan video porno. Dia juga membuat lubang pada dinding kamar, diberitahukan kepada anak-anak. Lalu, dia berhubungan seks dengan suami sehingga anaka-anak mengintip di lubang itu.
Ada juga yang dilecehkan langsung dengan sentuhan fisik. Semua korban dimintai keterangan polisi, rata-rata didampingi ibu mereka. Para tetangga Yunita protes keras. Akhirnya Yunita jadi tersangka.
Yunita memang punya kelainan. Itu dilaporkan sang suami, AF, kepada penyidik. Karena psesifik, kasusnya ditangani Polda Jambi.
Dirreskrimum Polda Jambi Kombespol Andri Ananta kepada pers mengatakan, AF melaporkan, istrinya menuntut hubungan seks terlalu sering. Sampai AF kewalahan. Jika permintan itu tidak dilayani suami, Yunita mengancam akan mencincang anak mereka, bayi usia setahun.
Ancaman itu bukan kosong. AF cerita ke polisi, jika tidak puas berhubungan seks, istrinya melukai diri sendiri dengan menyilet lengan. Setelah puas berhubungan seks dan keluar darah dari lengan yang disilet, barulah dia puas.
UPTD PPA (Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak) Provinsi Jambi sudah memeriksakan Yunita ke RS Jiwa Jambi. Hasilnya memang ada kelainan jiwa. Tapi, penyidik belum menjelaskan detail.
Kasus Yunita jarang terjadi di Indonesia. Tapi, baru saja terjadi di Inggris. Sangat mirip dengan Kasus Yunita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: