Kebohongan Tersangka Pembunuh Gadis Alfamart: Ibunda Korban Mengatakan Pelaku Bohong
ILUSTRASI Kebohongan Tersangka Pembunuh Gadis Alfamart: Ibunda Korban Mengatakan Pelaku Bohong.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Kebohongan tersangka Heryanto, 34, dibongkar ibunda korban Dina Oktaviani, 21, Yayah, 53: ”Pelaku bohong. Dina ke rumahnya bukan soal dukun. Tapi, Dina mau menyerahkan uang Rp1,5 juta, memberikan utangan ke pelaku. Ee… malah dibunuh.” Maka, Yayah menduga, pemerkosaan-pembunuhan Dina direncanakan pelaku.
KESAKSIAN Yayah kepada wartawan, Sabtu, 11 Oktober 2025, itu bukti hukum penting. Mengungkap, mengapa Dina mendatangi rumah Heryanto di Kampung Pasir Oa, Desa Wanawali, Purwakarta, sehingga dia diperkosa-dibunuh di sana?
Sebagai perbandingan, pengakuan Heryanto kepada polisi yang kemudian diumumkan polisi kepada wartawan adalah, begini: Dina curhat ke Heryanto bahwa Dina baru saja putus cinta dengan pacar. Terus, Dina sulit melupakan si mantan. Maka, dia minta bantuan Heryanto mencarikan dukun.
Tujuan dukun, versi Heryanto, berkreasi secara magis agar mantan pacar Dina kembali mencintai Dina. Atau, kalau dukun tidak bisa, ya… membikin Dina cepat melupakan si mantan.
BACA JUGA:Pemerkosa-Pembunuh Gadis Pegawai Alfamart Ditangkap: Pelaku Cermati Korban
BACA JUGA:Pengakuan Tersangka Pembunuh Gadis Pegawai Alfamart: Saya Tergiur Ekonomi
”Itu tidak benar,” ujar Yayah. ”Anak saya memang putus cinta, tapi tidak pernah cari dukun. Yang benar, sehari sebelumnya (sebelum pembunuhan Dina), pelaku bilang utang Rp1,5 juta ke anak saya. Akan diberi anak saya. Akan ditransfer. Tapi, pelaku menolak transfer. Ia minta Dina menyerahkan kontan ke rumah pelaku.”
Kesaksian Yayah logis. Bukan hanya karena dia berhijab dan Dina juga berhijab, yang pastinya mengharamkan dukun. Bukan cuma itu. Melainkan, juga ada dialog antara Dina dan Yayah sebelum Dina berangkat menuju kematian ke rumah Heryanto. Dialog itu berupa permintaan izin. Dina minta izin ke Yayah.
Yayah: ”Sebelum berangkat ke sana (TKP perkosaan-pembunuhan), Dina bilang ke saya: ’Ma (panggilan mama), Pak Hery (tersangka Heryanto) itu pengin pinjam uang, mau saya transfer. Tapi, ia enggak mau ditransfer. Penginnya duit dianter langsung ke sana.”
BACA JUGA:Saat Pembunuh Bohong
BACA JUGA:Pembunuh dan Bohong Patologis
Saat itu Yayah merasa heran. Namun, Yayah mempertimbangkan bahwa Heryanto adalah atas kerja Dina. Di saat banyak orang sulit dapat pekerjaan sekarang, permintaan Heryanto bisa membahayakan posisi pekerjaan Dina jika tidak dituruti. Yayah pun mengizinkan.
Yayah (emosional): ”Bajingan itu sudah merencanakan pemerkosaan dan pembunuhan anak saya.” Dia menangis tersedu.
Kesaksian Yayah itu hal baru. Dalam konferensi pers, polisi tidak menyebutkan bahwa pelaku mencuri duit Rp1,5 juta yang dibawa korban. Sebab, pelaku menutupi fakta tersebut dalam penyidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: