Cucu Wapres Hafal Quran dalam 4 Bulan 9 Hari
Wapres KH Ma'ruf Amin dan cucunya, Selma Ratu Dewi Tanara.-Istimewa-
JOMBANG, HARIAN DISWAY - Kakek mana yang tidak bangga melihat cucunya menjadi penghafal Alquran. Wakil Presiden Ma'ruf Amin pun mengalami kebahagiaan itu. Mantan Rais Aam PB NU itu menghadiri secara langsung wisuda cucunya, Selma Ratu Dewi Tanara, sebagai hafidzah di Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an di Desa Jogoroto, Jombang.
Ma'ruf Amin hadir dalam kapasitas sebagai wapres. Tentu ia bangga salah satu cucunya yang berusia 18 tahun berdiri di antara 187 wisudawati di ponpes tersebut. Selma mampu menghafal Alquran 30 jus dalam waktu empat bulan sembilan hari. Kelulusannya juga dengan predikat wisudawati berprestasi.
Selma menuntaskan pendidikan di PP Hamalatul Qur'an Putri Ringinagung Kediri (Cabang PPHQ Pusat). ”Itu luar biasa. Kalau normal, akan lama menghafalnya. Ini satu metode yang coba kita kembangkan. Karena, banyak masjid yang membutuhkan imam. Kita juga diminta 200 imam di Uni Emirat Arab. Ini baru terpenuhi 60 imam,” ungkapnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an Ainul Yaqin menambahkan, santri yang menuntut ilmu di pondok itu dibekali dengan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Tetap menjunjung budaya lokal. Serta tetap berpegang teguh pada Alquran dan hadis.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyapa santri di Ponpes Hamalatul Qur'an, Jombang.-Setwapres-
“Kami menginginkan untuk terus menciptakan kader yang andal, inspiratif, inovatif, dan limitasi. Dengan batasan adat Jawa-Indonesia, yang Islami berdasarkan kitab suci dan hadis Nabi,” ujar Ainul.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga memuji metode menghafal yang digunakan ponpes tersebut. Menurutnya, metode tersebut menjadikan santri di seluruh cabang pondok Hamalatul Qur'an, rata-rata dapat menghafal 30 juz Al-Qur'an dalam 3 sampai 6 bulan.
Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an kini tersebar di Kediri, Jombang, dan Surabaya. Sejak awal, ada lima tahapan yang digunakan dalam rekrutmen santri. Pertama, tes hafalan. Untuk mencari tahu, seberapa banyak hafalan yang dimiliki.
Disambung dengan tes kemampuan membaca dengan tajwid dan makharijul huruf yang benar. Berikutnya, kemampuan menghafal calon santri.
“Masing-masing mereka akan diberikan satu halaman acak dalam Alquran dan harus menghafalnya dalam waktu 30 menit,” terangnyi.
Setelahnya ada tes wawancara untuk melihat motivasi santri. Dari sana, akan terlihat seberapa besar tekad yang mereka miliki untuk menghafal.
“Kalau sudah masuk, mereka mengikuti proses habituasi. Jadi santri dibiasakan untuk membaca 7 juz per hari. Sehingga bisa khatam setiap 4-5 hari. Kalau sudah begini, ngelindur pun para santri ini tetap melafadzkan Alquran,” ucapnyi.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, metode menghafal Alquran semacam ini dapat diimplementasikan untuk mereka yang ingin menjadi hafidz hafidzoh. Mengingat, cara tersebut sudah dibuktikan oleh Hamalatul Quran. “Saya berharap, para penghafal Al-Qur'an dari Jawa Timur terus bertambah,” tegasnyi.
Di hari yang sama, Ma’ruf Amin juga meluncurkan gerakan wakaf Indonesia. Berdasarkan data World Giving Index 2022, Indonesia menjadi negara paling dermawan di dunia. Dengan indeks 68 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: