Rina Dibunuh Tukang Kerupuk
Ilustrasi pembunuhan di Cileungsi, Bogor. -Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Motif Alimin, 27, membunuh Rina, 33, di Cileungsi, Bogor, sangat sepele. Mereka tak saling kenal. Ketemu di jalan, Alimin mengepruk kepala Rina, lalu menggorok sampai tewas. HP Rina digondol, dijual, laku Rp 150 ribu. Begitu murah nyawa manusia.
ITU diungkap Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin di Mapolres Bogor, Jumat (24/3), beberapa jam setelah Alimin ditangkap tim polisi.
Iman Imanuddin: ”Tersangka kami tangkap saat berjualan kerupuk pada Rabu, 21 Maret 2023, di Stasiun Sudimara, Tangerang Selatan, Banten.”
Sehari-hari Alimin menjual kerupuk Palembang, keliling menjajakan dagangan. Ia buron sebulan.
Pembunuhan itu sangat sederhana. Motifnya sepele. Proses pembunuhan singkat. Tapi, pelacakannya butuh hampir sebulan. Demikian kronologinya.
Sabtu, 24 Februari 2023, Alimin berjualan kerupuk di sekitar Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur. Kerupuk dalam kemasan plastik, disatukan dalam karung plastik besar. Sehari-hari ia menggendong karung plastik itu, jalan kaki, menjajakanmya. Ia cuma menjualkan. Kerupuk itu milik juragan.
Sekitar pukul 22.00 Alimin didekati seorang pemuda yang tidak dikenal. Tapi, satu suku dengan Alimin. Sama-sama asal Palembang. Mereka cepat akrab.
Pemuda itu membawa sebotol miras. Ia menawarkan ke Alimin, minum bersama. Alimin mau. Mereka minum miras bersama di dekat Stasiun Jatinegara. Sampai Alimin mabuk hingga ketiduran di pinggir jalan.
Sekitar sejam kemudian, Alimin terbangun. Pemuda tadi menghilang. Sekarung kerupuk hilang. Uang Rp 400 ribu di dalam tas kecil, bakal setoran kerupuk, juga lenyap. Alimin stres.
Dalam kondisi bingung, setengah mabuk, ia nebeng truk menuju Bekasi, tempat juragan kerupuknya. Setelah tiba di Bekasi, ia tidak berani lapor juragan, kehilangan kerupuk dan uang setoran.
Alimin berkelana, nebeng pikap, ternyata ke arah Bogor. Tepatnya, berhenti di Cileungsi. Ia jalan kaki tak tentu arah, akhirnya melihat seorang wanita sedang main HP di pinggir jalan yang sepi.
Wanita itu Rina. Dia sedang menunggu pacarnya pulang kerja di sebuah kafe dekat situ. Rina biasa menunggu pacarnya pulang di titik tersebut. Di depan sebuah toko yang sudah tutup. Dia menunggu sambil memainkan HP.
Alimin tertarik pada HP Rina. Alimin berniat merampasnya. Tapi, kalau dirampas langsung, bisa menimbulkan keributan. Bisa mengundang banyak orang.
Kebetulan, Alimin menemukan sebalok kayu. Diambil. Alimin mendekati Rina, yang kaget saat didekati. Tapi, Alimin berusaha sok ramah. Menanyakan arah jalan. Rina menunjuk arah jalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: