RSUD Karsa Husada Batu Andalan untuk Sakit Stroke

RSUD Karsa Husada Batu Andalan untuk Sakit Stroke

Khofifah saat meninjau fasilitas kesehatan di gedung yang baru saja diresmikan, Sabtu, 25 Maret 2023-Humas Pemprov Jatim-

MALANG, HARIAN DISWAY- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karsa Husada Batu mengembangkan pelayanan kesehatannya. Menghadirkan dua gedung baru. Yakni Gedung Graha Amarilis dan Gedung Instalasi Gizi. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang meresmikannya.

 

Direktur RSUD Karsa Husada Batu dr. Muhammad Rizal mengatakan, Graha Amarilis terdiri dari tiga lantai. Lantai satu adalah ruang rawat inap Amarilis. Memiliki kapasitas 24 tempat tidur.

 

Di ruangan itu juga digunakan sebagai pengembangan pelayanan hemodialisa dengan fasilitas 10 unit mesin. “Total saat ini kami memiliki 30 unit mesin hemodialisa,” katanya, Sabtu, 25 Maret 2023.

 

Lalu, di lantai dua terdapat ruang rawat inap Edelweiss. Juga unit stroke dengan kapasitas 40 tempat tidur. Serta tujuh kamar ruang rawat inap VVIP. Sementara, ruang rawat inap untuk VIP sebanyak 13 kamar berada di lantai tiga. Gedung ini, memiliki luas bangunan 6.404 meter persegi. 

 

“Pembangunan Gedung Graha Amarilis ini dilakukan dalam tiga tahap pengerjaan. Memakan waktu sekitar tiga tahun. Dimulai dari 2019 dan selesai pada 2022,” bebernya.

 

Sedangkan untuk gedung instalasi gizi, memiliki luasan area sebesar 368 meter persegi. Gedung itu juga memiliki ruang penerimaan bahan makanan, gudang bahan makanan kering dan basah. Juga beberapa ruang lainnya yang menunjang pengoperasian pelayanan di gedung itu.

 

“Gedung instalasi gizi, dikerjakan selama dua tahun. Mulai 2021 lalu. Adapun rincian anggaran yang digunakan dalam pembangunan dua gedung itu sebesar Rp 72 miliar. Gedung Amarilis Rp 70 miliar dan gedung instalasi gizi sebesar Rp 2 miliar,” tambahnya.

 

Pj Walikota Batu Aries Agung Paewai menambahkan, dua fasilitas pelayanan kesehatan itu, menambah sektor unggulan di rumah sakit milik pemprov Jatim itu. Yaitu medical tourism center. Itu juga menjadi daya tarik tersendiri di Kota Batu.

 

“Jadi wisatawan yang datang nantinya, bisa menikmati fasilitas pelayanan kesehatan yang lengkap. Ini semua terlaksana, atas hasil dari kerja sama dengan berbagai pihak,” ujarnya.

 

Sementara itu, Khofifah mengatakan, peresmian dua gedung itu merupakan komitmen Pemprov Jatim dalam mewujudkan rumah sakit yang representatif dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal dan prima kepada masyarakat.

 

Dia pun memiliki keinginan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit yang berada di bawah naungan pemprov Jatim. Sehingga, masyarakat dapat merasakan kualitas pelayanan yang lebih prima.

 

“Sejak awal menjabat, kami terus berupaya melakukan peningkatan pelayanan kesehatan di Jawa Timur. Bahkan ini telah menjadi salah satu program yang kami prioritaskan,” tegas mantan Menteri Sosial itu.

 

Targetnya, pelayanan kesehatan di provinsi yang dia pimpin bersama Emil Elestianto Dardak itu, bisa setara dengan rumah sakit unggulan di negara lain. “Saya mencoba melakukan pendalaman dengan pelayanan rumah sakit di negara lain. Seperti apa layanannya? Saya sangat yakin bahwa kita mampu melakukan itu,” ucapnyi. 

 

Karena itu, dirinyi mendorong semua rumah sakit di Jatim untuk terus berinovasi. Mencari potensi pasar. Kemudian menjadikan potensi itu sebagai ciri khas dari masing-masing keunggulan rumah sakit.

 

“Misalnya RSUD dr Soetomo. Bagus di penanganan penyakit jantung, RS Saiful Anwar di layanan ginjal  dan  RSUD Karsa Husada di penanganan stroke misalnya. Itu akan jadi layanan unggulan,” jelasnyi. 

 

Upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan dan pengembangan medical tourisme ini, didukung dengan digitalisasi sistem manajemen yang baik. Mulai dari medical record hingga sistem rujukan terintegrasi (sisrute). 

 

Sisrute merupakan sistem yang terus dikembangkan, untuk mengatasi persoalan rujukan berjenjang yang mengakibatkan panjangnya antrean pasien. Serta lamanya waktu penanganan. 

 

“Saat ini kami terus berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan, untuk membenahi sistem rujukan berjenjang, menjadi berbasis kompetensi serta terintegrasi,” imbuhnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: