PM Australia Menahan Tangis Saat Perjuangkan Hak Suara Suku Aborigin

PM Australia Menahan Tangis Saat Perjuangkan Hak Suara Suku Aborigin

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese saat bertemu Presiden Jokowi.-Biro Setpres RI-

Dalam referendum terakhir pada tahun 1999, warga Australia menentang perubahan konstitusi untuk membentuk republik dan menggantikan raja Inggris sebagai kepala negara dengan presiden.

Pemerintah federal Australia akan mengirim pamflet "Ya-Tidak" ke semua rumah tangga, yang berisi argumen dari kedua belah pihak terkait referendum ini. 

Sementara itu, koalisi oposisi konservatif telah menuntut pendanaan untuk kelompok kampanye yang mendukung dan menentang referendum, tetapi pemerintah tidak memberikan janji. Albanese berjanji untuk membingkai pertanyaan referendum dengan sejelas dan sesederhana mungkin. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: