Minum Kopi di Patera.co Serasa di Rumah Sendiri
Bagian outdoor Patera.co-Erni Prasetyo-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Selayaknya rumah. Tempat yang selalu ingin disinggahi, memberikan rasa tenang, dan nyaman. Itulah kesan pertama yang ingin Patera.co berikan kepada pengunjung.
Berlokasi di tengah perumahan, tak menyurutkan niat pemilik Patera.co kalah dengan kopi-kopi yang mudah ditemukan di kedai-kedai pinggir jalan. Pun dengan merek-merek yang sudah melejit.
Dulunya, di lokasi yang sama, berdiri sebuah rumah lalu bertransformasi menjadi garasi. Pada 2019, sang pemilik Patera.co memutuskan untuk mengubahnya menjadi sebuah kedai kopi.
Dinding dan lantainya masih berlapis semen, gaya-gaya ala industrialis. Ruang outdoornya pun masih belum tertata serapi sekarang. Jika masuk, bisa terlihat ada tribun di sisi kiri yang terbuat dari semen. Juga masih terlihat tatanan batu bata rapi yang belum terpoles.
Kalau berkunjung siang hari, tentu panas. Namun ketenangannya tak diragukan lagi. Yang paling bagus, sore menjelang magrib. Bisa mendapat pencahayaan ciamik untuk berfoto. Anak-anak zaman sekarang menyebutnya dengan golden hour.
“Tantangannya memang di sini. Bagaimana caranya kita memberitahu orang-orang, kalau ada kedai kopi di sini (di tengah perumahan). Dan sekarang terbukti, banyak orang ke sini bahkan mengadakan acara,” tutur Sandi, Kepala Barista di Patera.co.
Sandi meracik kopi di balik bar-Erni Prasetyo-
Sekarang, hampir di semua dindingnya berlapiskan cat. Pun lantai plester semen sudah berganti dengan keramik batik cantik berwarna biru. Tribun yang dulunya ada di bagian outdoor juga raib. Terganti oleh sebuah ruangan serbaguna.
Bertekad mengurangi sampah plastik, Patera.co kini menyajikan kopi dalam gelas-gelas kaca. Meninggalkan cup plastik yang banyak jadi favorit.
Jika diamati lekat-lekat, tiap-tiap kopi disajikan dalam model gelas yang berbeda-beda. Gelas kaca dengan kaki tinggi, gelas kaca berbadan tinggi, juga gelas kaca dengan mulut yang lebar.
Sandi menuturkan, "Patera.co memang konsepnya homey. Makanya kita pakai gelas kaca, sedotan stainless."
Ada banyak rasa kopi yang ditawarkan kedai kopi itu. Paling khas, unggul dengan coffee mocktail-nya. Campuran kopi dengan berbagai rempah-rempah Indonesia menjelma Alika, Kumala, Rose Candy, No Woman No Cry, Parisian Night, hingga Fresh and Fizz.
Kumala yang baru saja selesai dibuat-Erni Prasetyo-
Setiap kopi memiliki aroma rempah yang berbeda-beda. Pun cara menyajikannya bermacam-macam. Jika diminum, aroma-aroma itu akan menyapa terlebih dahulu sebelum coffee mocktail menyegarkan tenggorokan.
Disusul satu persatu layer bergantian masuk ke dalam mulut. Empuk foamnya. Rasa rempahnya. Segar kopinya. Sempurna. Perpaduan itu bersemarak memenuhi mulut dan kerongkongan.
Sandi menuturkan, sampai saat ini, Kumala adalah coffee mocktail yang paling banyak disukai pengunjung. Perpaduan irish cream, espresso, coklat, lemon jus, dan juga rempah-rempahnya berhasil mencuri perhatian.
“Spesialnya di Patera.co memang kopi rempahnya. Jadi sebisa mungkin kami menyajikan yang terbaik. Benar-benar dipikirkan. Mulai dari gelas yang dipakai sampai rasa dan aroma yang bergantian muncul,” tukas Sandi.
Suasana Patera.co yang tenang di bawah langit cerah-Erni Prasetyo-
Hal unik lainnya, kopi-kopi racikan barista Patera.co tidak dapat dinikmati di rumah atau dengan jasa antar kurir. Sebab, kedai ini tidak mendaftarkan dirinya di aplikasi pesan makanan daring.
“Kami memang tidak menyarankan pelanggan untuk take away, sebisa mungkin dine in. Biar pelanggan merasakan kenyamanan tempat kami, nyobain minum kopi di sini, merasakan suasananya yang tenang, karna vibesnya pasti beda,” tegasnya. (Umaimah ‘Iffat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: