Serial Geliat Masjid Perumahan (Seri 9): Masjid Al Ikhlas, Sidoarjo; Simbol Keikhlasan Warga

Serial Geliat Masjid Perumahan (Seri 9): Masjid Al Ikhlas, Sidoarjo; Simbol Keikhlasan Warga

Tampak depan bangunan Masjid Al Ikhlas yang berdiri berkat hasil swadaya warga Perumahan Wisma Bungurasih, Waru, Sidoarjo. -Haikal Ismail-Harian Disway

SIDOARJO, HARIAN DISWAY - Masjid Al Ikhlas di Perumahan Wisma Bungurasih, Waru, SIDOARJO dibangun sekitar 1987. Di atas tanah berukuran 40x15 meter. Rumah ibadah ini sudah tiga kali direnovasi.

Riuh puluhan anak kecil yang belajar Alquran di Taman Pendidikan Alquran (TPQ) Masjid Al Ikhlas memecah kesunyian. Sekelompok anak kecil itu bersuara keras mengikuti setiap kata yang diucapkan oleh guru.

Pemandangan itu, setiap sore terlihat menghiasi sebagian kecil ruang ibadah masjid. 

Sementara di luar masjid, beberapa orang duduk sambil mengaji. Menunggu waktunya buka puasa. Ada juga yang sibuk menyiapkan makanan untuk berbuka puasa. Semua disiapkan warga di sekitaran Masjid Al Ikhlas. 

Setiap bulan Ramadan, rumah ibadah di kompleks perumahan mewah itu memang selalu ramai. Pengurus masjid menyiapkan makanan untuk berbuka puasa bersama. “Kami siapkan 150 kotak makanan. Itu semua dari warga perumahan. Jadi, siapa saja yang mau berbuka di masjid, bakal dikasih. Entah itu ojek online atau orang yang datang ibadah,” kata Ketua Takmir Masjid Al Ikhlas Abdul Hadi.

Semenjak bulan Ramadan, aktivitas pengajian memang lebih sering terlihat di sana. Mulai ketika menunggu waktunya buka puasa, lalu, salat tarawih hingga menunggu waktu salat Subuh.


Keindahan langit-langit Masjid Al Ikhlas terutama bagian kubah yang penuh hiasan. Selain itu bagian ini juga berfungsi menampung udara yang cukup untuk jemaah.-Haikal Ismail-Harian Disway


Keindahan langit-langit Masjid Al Ikhlas terutama bagian kubah yang penuh hiasan. Selain itu bagian ini juga berfungsi menampung udara yang cukup untuk jemaah.-Haikal Ismail-Harian Disway

Bangunan masjid yang megah berdiri itu, 2015 lalu baru selesai direnovasi. Semua proses perbaikannya menggunakan swadaya masyarakat perumahan Wisma Bungurasih. Dulu, 37 tahun yang lalu, masyarakat di sana beribadah di salah satu rumah warga. “Saya tinggal di sini 1986. Belum ada masjid. Jadi, inisiasi beberapa warga untuk membangun rumah ibadah. Kami bangun di atas tanah yang diperuntukkan untuk fasilitas umum (fasum). Biasanya setiap perumahan kan ada,” bebernya.

Mulai dari pembangunan awal, hingga renovasi ketiga, rumah ibadah ini selalu menggunakan swadaya warga perumahan. Sehingga wajar, penyelesaian masjid itu memakan waktu yang lumayan panjang. “Kita buatnya perlahan mas,” ucapnya.

Masjid yang memiliki perpaduan warna putih dan kuning ini setiap harinya tidak pernah sepi. Senin-Jumat setiap sore selalu ada pengajian TPQ. Pengajian sehabis salat Subuh itu dilakukan Jumat dan Minggu.

Juga setiap dua bulan sekali, jamaah di masjid Al Ikhlas juga melakukan kajian rutin. Kegiatan itu, biasanya dilakukan setiap hari Minggu. “Dulu sebelum pandemi, kami lakukan sebulan sekali. Sekarang, bergeser menjadi dua bulan sekali,” terangnya.


Mois, seorang pelajar kelas 3 SD yang belajar tengah serius menulis huruf Arab di Masjid Al Ikhlas. -Haikal Ismail-Harian Disway


Masjid Al Ikhlas dibangun dengan sirkulasi udara dan cahaya yang cukup. Sehingga itu membuat masjid tampak dinamis.-Haikal Ismail-Harian Disway

Biasanya sejumlah guru besar dihadirkan setiap kali melakukan kajian rutin itu. Salah satu yang pernah hadir di masjid tersebut adalah Prof Ali Aziz. Ia merupakan dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel.

Saat ini, pengurus masjid masih belum ada rencana untuk melakukan renovasi lagi. Namun, rencananya, mereka akan membeli tanah yang berada di samping masjid. Mereka ingin memperluas lokasi masjid tersebut.

Saat ini, seluruh luasan tanah di masjid itu sudah habis digunakan untuk pembangunan rumah ibadah. Hanya tersisa halaman parkir yang sangat kecil. Itu tersisa karena masjid tersebut yang berbentuk T. “Tanah di sebelah masjid itu rencana kami mau beli. Bukan untuk memperbesar masjid lagi. Tapi, untuk sarana pengajian, TPQ, atau kegiatan masjid lainnya. Semuanya pasti akan berujung sumbangan dari warga-warga sekitar,” bebernya. (Michael Fredy Yacob)

Indeks: Masjid Sukri Adenan, Perumahan Star Safira Regency, Sidoarjo BACA BESOK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: