Qiyamul Lail di Atas KRI Surabaya-591 Bersama Gubernur Jatim dan Pangkoarmada II

Qiyamul Lail di Atas KRI Surabaya-591 Bersama Gubernur Jatim dan Pangkoarmada II

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di atas dek KRI Surabaya-591, Selasa malam, 11 April 2023. -FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-

Sepuluh hari terakhir Ramadan merupakan saat yang tepat untuk mengejar lailatul qadar. Tepat di malan ke-21 Ramadan, 11 April 2023, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Pangkoarmada II Laksda Maman Firmansyah menggelar qiyamul lail. Bertema Lautan doa, Syiar Samudera, Mengejar lailatul qadar

---

HUJAN deras tiba-tiba mengguyur dermaga ujung, Koarmada II, Selasa, 11 April 2023. Personel TNI AL bersama petugas BPBD Jatim langsung kocar-kacir. Menggulung kembali karpet sajadah yang sudah dihampar di dek KRI Surabaya-591.

Sajadah itu pun langsung dipinggirkan. Lalu, ditutup menggunakan terpal. Sebagian besar sudah basah diguyur air hujan. Di dek yang sama, terlihat sekelompok orang membentuk setengah lingkaran. Secara bergantian mereka melafalkan alunan ayat suci Alquran.

Satu per satu, tamu undangan datang memenuhi ruangan yang ukurannya tidak besar itu. Sekitar pukul 21.51, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa naik di kapal itu. Langsung disambut Kapten KRI Surabaya-591 Letkol Laut (p) Handoyo. Di sampingnya terlihat Panglima Koarmada II Laksda TNI Maman Firmansyah.

Kedatangan Khofifah itu, didampingi beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di tingkat pemprov Jatim. Juga, terlihat ada beberapa kepala daerah yang ikut mendampingi. Salah satunya: Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.

BACA JUGA:Khofifah Mengejar Lailatul Qadar Berlayar di Atas Kapal Perang

Tak lama dari kedatangan Khofifah dan rombongan, terdengar tiga kali peluit cakra ditiupkan. Menandakan tali kapal akan dilepaskan dari dermaga. Lalu, satu kali peluit penghormatan. Itu dilakukan ketika memastikan semua tali telah lepas. Kapal itu akan berlayar mengarungi selat Madura. Tepatnya di alur perairan Gresik. Melewati sejumlah pelabuhan, antara lain Pelabuhan Teluk Lamong, Pelabuhan Kawasan Industri Maspion, dan Pelabuhan Kawasan ekonomi Khusus JIIPE.

Hujan yang sedari tadi mengguyur sudah berhenti. Personel TNI-AL yang bertugas di kapal tersebut, gotong royong mengeringkan geladak kapal, sisa dari hujan. Setelah itu, karpet sajadah kembali dipasang. Dengan lapisan terpal di bawahnya.


Salah tahajud, tasbih, hajat, dan witir dipimpin KH Ahmad Muzakki di atas KRI Surabaya-591-FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-

Ada 250 orang yang ikut acara tersebut. Sebagian adalah nelayan yang biasa melaut di kawasan tesebut. Ramadan tahun ini menjadi pengalaman yang tidak bisa dilupakan bagi para nelayan tadi. Untuk pertama kalinya mereka berada di kapal perang. "Saya tidak nyangka bisa berada di sini (KRI Surabaya-591)," kata Musbihin, salah seorang nelayan yang ikut dalam pelayaran singkat itu.

Kalau hanya melihat kapal perang, hampir setiap hari. "Saya tidak tahu kalau diajak ke sini. Saya dijebak Mahfud. Bilangnya, sudah ikut saja. Ternyata saya diajak ke sini. Jadi, saya tidak ada persiapan apapun. Tapi, saya tidak bisa lupakan hari ini. Pengalaman ini, tidak mungkin datang dua kali," ucapnya lantas tertawa.

Mahfud merupakan ketua kelompok usaha bersama (KUB) Segar Wangi. Anggotanya mencapai 200-an orang. Hanya saja, tidak semua mendapatkan bantuan sosial dari Koarmada II dan Pemprov Jatim ini. "KUB ini banyak mas. Anggota saya saja sangat banyak. Jadi, masing-masing KUB hanya mengirimkan perwakilan," ungkap Mahfud.


Panglima Koarmada II Laksda TNI Maman Firmansyah menyerahkan bantuan untuk nelayan.-FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-

Khofifah mengakui kegiatan mengejar lailatul qadar ini dibuat dadakan. Saatbertemu Pangkoarmada II, ada niat menggelar bakti sosial  untuk nelayan. Doa bersama di atas kapal perang itu merupakan ide brilian yang diberikan jenderal bintang dua itu dan Khofifah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: