Qiyamul Lail di Atas KRI Surabaya-591 Bersama Gubernur Jatim dan Pangkoarmada II
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di atas dek KRI Surabaya-591, Selasa malam, 11 April 2023. -FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-
"Baksos bisa dijalankan, sambil kita melakukan doa bersama. Ini keren sekali menurut saya. Ada lautan doa dan syiar samudera. Kita sama-sama berharap bisa mendapat anugerah bertemu dengan lailatul qadar. Harapannya, kehadiran kita dapat memberi manfaat yang lebih besar," ungkap mantan menteri sosial itu.
Direktur Utama Harian Disway Tomy C. Gutomo bersama Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Pangkoarmada II Laksda Maman Firmansyah sesaat setelah berlayar. -FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-Malam itu, diakakan khotmil quran. Mulai pukul 00.00, dilanjutkan dengan salat tahajud, salat tasbih, salat hajat, dan salat witir. Dipimpin imam Masjid Al Akbar Surabaya KH Ahmad Muzakki. Kegiatan itu berlangsung hingga pukul 03.00. Ditutup dengan sahur bersama dan salat Subuh berjamaah. Kapal bersandar kembali di dermaga Ujung pukul 05.00.
Menurutnyi, semua yang hadir saat itu adalah pengalaman pertama mereka. Biasanya, ibadah seperti ini hanya dilakukan di masjid. Tapi, kali ini dilakukan di atas kapal kebanggaan Indonesia. "Ini berkat kemurahan pak panglima Koarmada II juga," bebernya.
Laksda TNI Maman Firmansyah menambahkan, rencana doa bersama dan melakukan baksos di atas KRI ini baru dicanangkan Senin, 10 April 2023. Ia pun melaporkan kepada Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksda TNI M Ali, di Jakarta.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama para peserta, termasuk Imam Masjid Al Akbar KH Ahmad Muzakki (empat dari kiri) dan Ketua ISNU Jatim M. Mas'ud Said (tengah). -FOTO: ISNU JATIM-
"Baru kemarin mas saya sampaikan ke pak KSAL. Tapi, karena ini program beliau yang kita laksanakan, sehingga, pak KSAL langsung menyetujui. Terjadilah kegiatan hari ini (kemarin). Saya bersyukur bisa berjalan dengan lancar," terangnya.
KRI Surabaya-591 merupakan kapan produksi kolaborasi Korea Selatan dan Indonesia. Dirakit oleh PT PAL dan mulai digunakan TNI-AL pada 2016. Panjangnya 120 meter dengan lebar 22 meter, dan draft 1,63 meter. Kapasitasnya bisa mengangkut 500 orang. "Tadi kita jalan 8-10 knot. Total 60 km. Sengaja pelan karena ini kan alur. Banyak kapal kontainer bersandar di sini. Bahaya kalau terkena ombak dari kapal ini," kata Maman.
Banyak peserta yang mengaku ketagihan merasakan lagi berlayar. "Ini karena pelan dan ombaknya tenang memang nyaman. Kalau sudah merasakan goyangan laut, mungkin kapok semua," kata Maman lantas tertawa. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: