Khofifah Instruksikan Kepala Daerah Intensif Pantau Distribusi Beras Medium

Khofifah Instruksikan Kepala Daerah Intensif Pantau Distribusi Beras Medium

Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Dalam Rapat Program Prioritas Nasional Kamis 21 Agustus 2025-Edi Susilo Disway -

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong bupati wali kota untuk aktif memantau program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di pasar tradisional, Jumat 22 Agustus 2025.

Instruksi itu disampaikan Khofifah saat mengunjungi beberapa pasar di daerah. Salah satunya Pasar Tanjung di Jember.

”Saya ke lantai 1 tidak ada besar SPHP. Di lantai 2 juta tidak ada,” ucapnyi saat Rapat Konsolidasi Program Prioritas Nasional Bidang Pangan di Kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jatim di Jalan Pahlawan, Kamis 21 Agustus. 

Khofifah pun sempat bertanya ke beberapa pedagang di sana. Sudah sejak kapan stok beras medium SPHP itu kosong di pasar. ”Sejak April,” katanyi menirukan pedagang.

BACA JUGA:Jatim Akan Pakai Beras Fortifikasi untuk Menu MBG, Khofifah Ajukan Payung Hukum

BACA JUGA:Soroti Kenaikan Harga Beras, Mendagri Usul Ada Bantuan Ongkos Distribusi 

Kondisi itu, menurut Khofifah harus segera direspons cepat oleh pemerintah daerah. Sebab, pada 1 September mendatang Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data konsumsi rumah tangga. 

Di mana dalam data itu, beras menjadi komoditas utama yang masuk perhitungan BPS. Jika masyarakat tidak bisa mendapatkan beras medium dan terpaksa membeli beras premium, hal ini dikhawatirkan berpengaruh pada angka kemiskinan di daerah.

“Mereka sebenarnya kemampuannya pada beras medium. Tapi mereka tidak temukan itu sehingga mereka harus beli beras premium,” paparnyi. Situasi itu nantinya akan berpengaruh pada angka kemiskinan di masing-masing daerah dan secara kumulatif di Jatim. 

Khofifah menegaskan, dengan ketersediaan beras yang melimpah di Jawa Timur, tantangan utama saat ini bukan pada produksi, melainkan distribusi. Karena itu, ia meminta para kepala daerah untuk lebih intensif turun ke lapangan dan memastikan pasokan beras medium benar-benar sampai di pasar-pasar tradisional.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan merespon temuan tersebut. Dia mengakui distribusi beras medium sempat menghadapi beberapa kendala di lapangan. Namun saat ini, situasinya sudah teratasi.

Menurut Zulkifli, salah satu kendala tersebut yaitu kasus beras oplosan. Kasus tersebut, kata dia, sempat membuat Bulog menahan distribusi akibat kekhawatiran di masyarakat. "Tapi ini sekarang sudah beres, tinggal packaging," katanya.

Zulkifli pun menginstruksikan ke Bulog agar distribusi beras medium dilakukan langsung ke pasar tradisional. Sehingga bisa segera diakses masyarakat. "Bukan lewat operasi pasar," tegasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: