Anak-Anak Hong Kong Belajar Undang-Undang Keamanan Nasional dari Permainan

Anak-Anak Hong Kong Belajar Undang-Undang Keamanan Nasional dari Permainan

PAPAN PERMAINAN RAKSASA yang dibeber di depan Palace Museum, Hong Kong, 15 April 2023. Anak-anak bermain sekaligus belajar tentang prinsip-prinsip keamanan negara di papan tersebut.-PETER PARKS-AFP-

HONG KONG, HARIAN DISWAY – Undang-Undang Keamanan Nasional sudah diterapkan secara menyeluruh di Hong Kong. Pemerintah pun terus menggiatkan pemahaman beleid tersebut kepada publik. Caranya adalah dengan papan permainan raksasa.

 

Hamparan board game yang sangat besar itu dibeber di pelataran Palace Museum, Sabtu, 15 April 2023. Di situ, sebanyak 14 tim berhadapan dalam kuis yang terkait dengan hari pendidikan keamanan nasional.

 

Konsep itu memang mirip dengan yang diterapkan di Tiongkok yang memberlakukan UU tersebut pada 2019. Yakni sejak demonstrasi besar-besaran melanda kota tersebut.

 

BACA JUGA : Ramadan-Lebaran ala Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong; Sulit Libur, Berhari Raya dengan Bukber

BACA JUGA : Tiket Gratis ke Hong Kong Diserbu, Tunggu Program Gratisan Selanjutnya...

 

Mandy Chan adalah warga Hong Kong yang putrinya ikut tampil dalam permainan itu. Perempuan 47 tahun itu tak mempermasalahkan apa pun. ’’Semuanya baik-baik saja selama saya tidak melakukan kesalahan,’’ ucap pegawai kantoran yang diwawancarai Agence Frence-Presse tersebut. ’’Tapi, ya saya merasa diawasi,’’ tambahnya.

 

Tim yang berpartisipasi dalam kuis menggunakan iPad untuk menjawab pertanyaan yang diumumkan oleh pembawa acara di atas panggung. Lima orang pertama yang memberikan jawaban paling benar kemudian beradu di atas papan besar yang terdiri atas 16 kotak. Di masing-masing kota itu ada tema yang harus dijawab sesuai fokus keamanan nasional yang berbeda-beda.

 

Di atas panggung karnaval, seorang penyiar bertanya, "Apakah Hong Kong bebas?" Anak-anak menjawab serempak, "Ya!"

 

Jack, yang membawa putrinya ke karnaval, mengatakan hukum telah mengubah Hong Kong menjadi tempat di mana orang tidak bisa lagi berbicara dengan bebas.

 

"Anda tidak tahu apakah kata-kata Anda akan direkam oleh orang-orang yang tidak setuju dengan Anda. Dan itu bisa membawa masalah bagi Anda," kata profesional TI berusia 49 tahun tersebut.

 

Jack juga mengaku selalu memperingatkan putrinya—yang masih SD—agar tidak membahas topik politik yang sensitif. (Doan Widhiandono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: