Gerindra-PKB Sulit Dipisahkan, Prabowo-Muhaimin Punya Kans Besar Berpasangan

Gerindra-PKB Sulit Dipisahkan, Prabowo-Muhaimin Punya Kans Besar Berpasangan

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyambut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Jumat, 28 April 2023. -PKB-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Manuver politik Prabowo Subianto menarik diikuti setelah Ganjar Pranowo resmi dicalonkan PDI Perjuangan. Kepastian mantan Pankostrad itu untuk maju sebagai calon presiden sudah ditunggu-tunggu oleh publik. Akan menentukan Pilpres 2024 memiliki dua atau tiga pasangan capres-cawapres.

Terakhir, mantan suami Siti Hediati Hariyadi itu bertandang ke rumah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Jumat, 28 April 2024. Ini juga pertemuan yang ditunggu publik. Anda sudah tahu, Gerindra dan PKB statusnya "bertunangan". Levelnya di atas "pacaran". Bahkan sudah "tinggal bareng'' alias bikin sekretariat bersama. 

Prabowo tiba di rumah Muhaimin di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pukul 16.54 sore. Kepada wartawan, Prabowo menegaskan bahwa pertemuan itu makin memantapkan koalisi. "Kami tidak mau lompat sini, lompat sana," kata Prabowo didampingi Muhaimin saat konferensi pers.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs A. Khoirul Umam mengatakan, langkah Prabowo mengumpulkan kekuatan politik tahun ini cukup unik. Berbeda dengan momen Lebaran 2022 lalu. Prabowo justru tidak berkunjung ke Megawati Soekarnoputri.

"Itu mengonfirmasi kekecewaan Prabowo terhadap kubu Megawati dan PDI-P," jelas Umam. Sikap PDI-P jauh dari ekspektasi Prabowo. Sebetulnya, kata Umam, siapapun bisa menjadi pendamping yang tepat bagi Prabowo. Yang penting bisa memastikan dukungan partai untuk menggenapi presidential threshold 20 persen. 

Dan yang tersisa saat ini cuma Golkar dan PKB. Cawapresnya antara Muhaimin Iskandar dan Airlangga Hartarto (ketua umum Partai Golkar). Tetapi, peluang Prabowo menggandeng Muhaimin akan lebih besar. Sebab, fakta yang tak bisa dihindari adalah Prabowo sangat butuh dukungan kekuatan Islam moderat. Khususnya segmen pemilih dari warga Nahdliyin. 

"Jadi, Muhaimin Iskandar memang lebih tepat bagi Prabowo. Sudah betul kembali ke skema koalisi KKIR yang belakangan sempat meredup," tandas Umam. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: