Libur Panjang, Jutaan warga Tiongkok Pelesir

Libur Panjang, Jutaan warga Tiongkok Pelesir

PENUMPANG DI TEPI REL bersiap menaiki salah satu kereta yang berhenti di Stasiun Nanjing, Provinsi Jiangsu, Jumat, 28 April 2023.-AGENCE FRANCE-PRESSE-

BEIJING, HARIAN DISWAY – Libur panjang. Lima hari. Mulai hari ini, Sabtu, 29 April 2023. Jutaan orang di Tiongkok pun langsung memenuhi moda-moda transportasi umum. Diperkirakan, pada hari pertama liburan itu, ada 19 juta orang yang akan bepergian dengan kereta api. Itulah jumlah penumpang terbanyak dalam satu hari pada dalam sejarah Tiongkok.

 

Sebelum tahun ini, rekor penumpang kereta terbanyak adalah 18,8 juta orang pada 2021. Sedangkan di sektor penerbangan, penumpang ditargetkan mencapai 9 juta orang selama lima hari. 

 

Libur kali ini untuk memperingati Hari Buruh Internasional yang jatuh pada 1 Mei. Dan di Tiongkok, liburnya sampai Rabu, 3 Mei 2023. Lumayan panjang untuk pelesir. ’’Wah, susah dapat tiket. Benar-benar masa sulit,’’ kata Di Jingshu, 21, penumpang di Stasiun Hongqiao, Shanghai, Jumat, 28 April 2023.

 

BACA JUGA : Sudah Move-On dari Pandemi, Tak Wajib Masker di Angkutan Umum Tiongkok

BACA JUGA : Turis Asing Bisa ke Tiongkok, Seluruh Layanan Visa Telah Dibuka

 

Tahun lalu, jumlah penumpang kereta hanya 4,4 juta orang. Maklum, kala itu memang masih ada lockdown di mana-mana. Termasuk di Shanghai yang harus ditutup sementara.

 

Selama ini, momentum libur panjang memang menjadi saat panen bagi Tiongkok. Terutama dari sektor perjalanan dan wisata. Pada liburan Imlek tahun ini, ada 348 juta perjalanan dalam waktu 40 hari. Rata-rata, 8,7 perjalanan per hari. Itu menurut data Badan Kereta Api Nasional Tiongkok.

 


PENUMPANG BERJUBEL di lobi Stasiun Nanjing, Provinsi Jiangsu, 28 April 2023. Warga Tiongkok akan libur panjang selama momen Hari Buruh.-AGENCE FRANCE-PRESSE-

 

Memang, libur Hari Buruh tidak sepanjang Imlek atau libur pertengahan musim gugur pada Oktober. Meski begitu, Hari Buruh masih menjadi pilihan berwisata yang pas. Terutama karena peralihan dari musim semi ke musim panas.

 

Tahun ini, liburan menjadi sangat penting bagi Tiongkok. Terutama untuk industri pariwisata. Bisa jadi kesempatan mendongkrak roda ekonomi yang sekian waktu melambat karena virus.

 

Tempat wisata pun terasa penuh. Misalnya, Istana Musim Panas di Beijing. Atau Tembok Besar di Badaling. Tiket habis sejak beberapa hari sebelum liburan. Trip.com Group mengatakan bahwa penjualan tiket mereka sudah melampaui level pada 2019.

 

Di Zibo, kota kecil tepi pantai di Provinsi Shandong, sampai ada aturan batas atas harga hotel. Itu agar pengelola hotel tidak semena-mena menaikkan harga. Selain itu, tiga hari sebelum musim liburan, sudah ada pengumuman bahwa seluruh kamar hotel di tengah kota sudah penuh.

 

"Lalu lintas penumpang telah melebihi kapasitas akomodasi kami," tulis Trip.com kepada para pelanggannya. Pengelola situs itu juga minta maaf jika ada penumpang tidak terlayani karena permintaan memang sangat membengkak.

 

Yang masih terasa lambat adalah laju pertumbuhan penumpang ke luar negeri. Penerbangan internasional masih jarang. Meskipun, trip ke Makau dan Jakarta sudah mulai bertambah. Menurut perusahaan data perjalanan ForwardKey, pemesanan ke luar negeri sudah mencapai separo dibandingkan kondisi sebelum pandemi. ’’Wisatawan Tiongkok sudah mulai liburan ke mancanegara. Meskipun, pilihannya masih di sekitar Asia Pasifik,’’ tulis mereka. (Doan Widhiandono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: