Kolaborasi Internasional yang Egaliter

Kolaborasi Internasional yang Egaliter

PRESIDEN Leiden University Prof Annetje Ottow dan Rektor Unair Muhammad Nasih setelah penandatanganan MoU kerja sama.-Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Unair untuk Harian Disway.-

JEJARING Universitas Airlangga dengan perguruan tinggi internasional terus dikembangkan. Kali ini jejaring dilakukan dengan menggandeng Leiden University –sebuah kampus terkenal dan tua dari Belanda yang berdiri sejak 1575. Tanggal 8 Mei 2023, delegasi yang terdiri atas 20 profesor dan pejabat struktural dari Belanda hadir di Ruang Amerta, Kampus C Universitas Airlangga. Delegasi dari Belanda dipimpin langsung oleh Presiden Leiden University Prof Annetje Ottow.

Acara itu bertajuk Leiden University Knowledge Mission 2023 to Universitas Airlangga. Bagi Universitas Airlangga, kunjungan salah satu universitas tertua di Belanda tersebut tentu sangat penting. Kehadiran rombongan profesor dari Leiden University tentu merupakan pengakuan terhadap arti penting posisi Universitas Airlangga. 

Selain menandatangani MoU, kunjungan delegasi dari Belanda itu ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan kerja sama dari berbagai aspek, baik di bidang kesehatan, sosial-politik, budaya, maupun hukum.  Dalam waktu dekat, kedua universitas juga sepakat untuk menggelar kegiatan seminar internasional.

Dari Universitas Airlangga, delegasi Leiden University diterima langsung oleh Rektor Universitas Airlangga Prof Mohammad Nasih, Ketua Senat Universitas Airlangga Prof Djoko Santoso, para wakil rektor, para dekan dan wakil dekan, para direktur dan peneliti, serta dosen di lingkungan Universitas Airlangga.

 

Airlangga Institute of Indian Ocean Crossroads

Salah satu kerja sama penting yang disepakati antara Leiden University dan Universitas Airlangga adalah pendirian Airlangga Institute of Indian Ocean Crossroads (AIIOC). AIIOC didirikan untuk merespons perubahan sosial, ekonomi, geopolitik yang terjadi di tingkat global, terutama di masa pascapandemi. Disadari bahwa telah terjadi perubahan besar di berbagai negara dan masyarakat internasional pascapandemi Covid-19. Perubahan tidak hanya pada aspek kesehatan, tetapi juga pada aspek sosial-ekonomi, hukum, dan budaya masyarakat.

AIIOC didirikan dan diprakarsai empat fakultas di Universitas Airlangga. Yaitu, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, fakultas ilmu budaya, fakultas kedokteran, dan fakultas kesehatan masyarakat. AIIOC didirikan untuk menjadi hub program-program berskala global dan bekerja erat dengan mitra dari berbagai negara. Salah satunya adalah International Institute for Asian Studies (IIAS) di Leiden University, Belanda. 

IIAS itulah lembaga yang sejak awal mendorong agar Universitas Airlangga memiliki lembaga yang dapat menyerap aspirasi akademis dan menyiapkan program-program pemberdayaan masyarakat global yang lebih tepat sasaran. Selain IIAS, AIIOC didukung oleh institusi dari Singapura, Thailand, Senegal, Zambia, dan Tanzania. Intinya, AIIOC adalah lembaga riset dan lembaga pemberdayaan masyarakat yang menaruh perhatian khusus pada masyarakat global.

AIIOC diresmikan pada 8 Mei 2023, bersamaan dengan kunjungan delegasi rektor Leiden University ke Universitas Airlangga. AIIOC merupakan lembaga yang diprakarsai bidang RICD di bawah pengelolaan wakil rektor bidang RICD (Riset Inovasi dan Community Development). Lembaga itu bekerja pada level universitas dan mengoordinasi pelaksanaan program-program pengajaran, riset, dan pengabdian masyarakat di dalam dan luar negeri. 

Sesuai namanya, AIIOC mempunyai visi ke kawasan Samudra Hindia yang menyambungkan negara-negara di Afrika, Asia, Pasifik, bahkan Amerika Latin, yang pada masa lalu menjadi bagian dari sejarah kolonialisme yang merugikan. Namun, dalam perkembangan kontemporer, negara-negara tersebut berkembang dan telah menjadi bagian terpenting dari sejarah peradaban dunia, tidak terkecuali sebagai kekuatan ekonomi, sosial, dan politik  dunia.

Bagi Universitas Airlangga, kerja sama internasional dengan berbagai perguruan tinggi dunia seperti Leiden University yang menduduki peringkat ke-131 dunia versi QS tentu membuka peluang baru untuk meningkatkan kinerja lembaga. Sebagai lembaga pendidikan tinggi terkemuka di Indonesia, Universitas Airlangga berkepentingan untuk membuka kerja sama di tingkat global, bukan sekadar untuk mendapatkan pengakuan sebagai PT yang bermutu di tingkat global, tetapi juga mengimplementasikan kegiatan tridarma PT.

 

Egaliter

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: