Mengenal Sampah dan Dampaknya bersama Puteri Indonesia Jawa Timur

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Isu lingkungan sudah tidak asing lagi salah satunya adalah Global Warming yang disebabkan kurang efektifnya pengelolaan sampah. Novotel Samator East Surabaya Hotel mengajak siswa-siswi SDN Jemur Wonosari 1 untuk mengenal dampak pengelolaan sampah terhadap kesehatan tubuh dan lingkungan pada 15 Mei 2023.

 

Acara Let’s Recycle, It’s Your Future merupakan salah satu bentuk corporate social responsibility (CSR) dari Novotel Samator East Surabaya Hotel  yang berfokus pada kesehatan bumi. Bersama dr Dimes Atika, Puteri Indonesia Jawa Timur Berbakat 2019, para siswa asyik belajar dan mengenal kesehatan lingkungan.

 

Diawali dari pengenalan sampah dan jenisnya. Ternyata, tidak sedikit dari siswa SDN Jemur Wonosari 1 yang sudah akrab dengan definisi sampah. “Bagi saya sampah merupakan barang yang sudah tidak digunakan lagi,” ucap Klevi, murid kelas 5 sekolah dasar. Jawaban itu disusul dengan pendapat-pendapat lain dari teman sekolahnya.

 

Suasana edukasi penjelasan sampah oleh dr Dimes Atika. -Elvina Talitha Alawiyah-

 

Dr Dimes Atika meluruskan pemahaman mereka tentang sampah. Sampah merupakan sisa kegiatan atau buangan yang sudah tidak dipergunakan lagi dari pabrik maupun rumah tangga dalam berbentuk padat, semi padat, atau cair. Nah, apa saja jenis-jenis sampah yang perlu diketahui?

 

Terdapat berbagai kategori sampah, alumni Puteri Indonesia Jatim 2019 tersebut menyederhanakannya dalam dua kelompok agar lebih mudah diingat oleh para siswa. Pertama adalah sampah organik yaitu sampah yang mudah terurai oleh alam. Contohnya sisa makanan, ranting pohon, daun-daunan, dan kertas.

 

Jenis kedua adalah sampah anorganik yaitu sampah yang sulit diurai oleh alam. Contohnya bahan plastik, kaleng-kaleng, dan styrofoam. “Nah makanya terkadang ada berbagai jenis tempat sampah tuh, fungsi utamanya adalah agar nanti mudah diolah teman-teman,” ucapnya dengan ramah.

 

Pengenalan dampak pengelolaan sampah. -Elvina Talitha Alawiyah-

 

Selain jenis sampah, mereka juga diajak untuk mengenali apa saja dampak bila manusia tidak mengelola sampahnya dengan baik. Pertama adalah dampak terhadap kesehatan diri. Ternyata, pengelolaan sampah yang kurang memadai dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari demam typhoid, diare, dan berbagai infeksi karena bakteri, virus, ataupun jamur.

 

Dokter berusia 29 tahun itu mengimbau pada para siswa agar tak lupa mencuci tangan setelah bersentuhan dengan sampah. Cuci tangan merupakan salah satu tindak preventif dampak buruk sampah pada kesehatan manusia yang dinilai paling efektif. Jika jauh dari sumber air bersih, penggunaan hand sanitizer bisa menjadi opsi.

 

Sampah yang tidak diolah dengan baik juga dapat mengganggu kesehatan lingkungan. Ada risiko pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah. “Efek dari buang sampah sembarang tidak hanya terjadi pada manusia, tetapi juga pada lingkungan dan makhluk hidup lainnya,” terang dr Dimes.

 

Tak lupa, Dr Dimes Atika mengajak para siswa untuk saling mengingatkan saat membuang sampah. “Jika 1 dari 10 orang sudah taat membuang sampah pada tempatnya, maka 1 orang itu juga bertugas untuk mengingatkan 9 orang lain agar bersama-sama lingkungan dapat terjaga ayo kita cintai lingkungan It’s Your Future,” ucapnya pada para siswa. (Dara Nabila Salsabyla)

Sumber: