Sarung Juga Bisa Bikin Cantik
Enny Handayani (kiri) menunjukan cara berkreasi dengan kain sarung.-Pace Morris-
SURABAYA, HARIAN DISWAY- Rotary Club Surabaya-Darmo menggelar seminar untuk perempuan Indonesia, Sabtu, 13 Mei 2023. Acara ini digelar dalam rangka Hari Kartini. bertajuk Women in Rhythm. Tema yang diusung adalah Tampil Cantik dan Menawan Sebagai Perempuan Indonesia.
Acara yang digelar di Atrium Paris, Pakuwon Trade Center (PTC), Surabaya ini diikuti oleh puluhan ibu-ibu. Mereka dari PKK, UMKM, serta guru TK dan SMP. Event ini berisi edukasi kesehatan, kecantikan. Termasuk juga cara berbusana dengan memanfaatkan kekayaan alam serta warisan leluhur Nusantara.
“Kegiatan ini memang sudah terprogram setiap tahun. Untuk hari Kartini ini, adalah pemberdayaan perempuan,” terang Subur Hariyono presiden Rotary club Darmo.
Seminar semakin menarik dengan lomba fashion show menggunakan sarung. Sebelum lomba, para peserta mendapatkan materi berkreasi dengan sarung. Pematerinya adalah Windrati Wiworo dan Enny Handayani. Keduanya dari Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI).
“Kami ingin mengenalkan kepada masyarakat. Terutama ibu-ibu, bahwa kita tidak hanya punya kain batik. Tapi ada juga kain sarung. Dan jika dikreasikan kita bisa kok tampil cantik dengan sarung. Bukan hanya dipakai bapak-bapak,” ujar Windrati kepada Harian Disway, Sabtu, 13 Mei 2023.
Sementara Enny menambahkan, kain sarung yang digunakan adalah nuansa Nusantara. “Jadi kami mau melestarikan nuansa Nusantara. Selain kain batik ada juga songket, tenun ikat, sarung mandar, sarung masyarakat. Jadi kita punya banyak,” papar Wakil ketua KCBI itu.
Sejauh ini, sebagian besar orang Indonesia hanya menggunakan sarung sebagai penghangat atau selimut. “Padahal kain sarung bisa digunakan untuk sehari-hari. Misalnya ke mal. Atau pertemuan wali murid dan reuni,” imbuh Enny.
Selain soal fashion, ada pula pembahasan soal kesehatan untuk perempuan mengenai kanker. Serta kecantikan alami yang didapat lewat meminum jamu. Juga demo make up.
Tujuan kegiatan ini untuk mengingatkan kembali jati diri sebagai perempuan Indonesia. Apalagi di era modern saat ini.
“Memang kita tekankan untuk perempuan itu harus sehat. Salah satunya melalui minuman tradisional warisan leluhur. Jamu saat ini sudah mulai ditinggalkan. Padahal banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan perempuan,” beber Rini Handayani, ketua Panitia.
Diharapkan melalui event tersebut, ibu-ibu yang hadi bisa tetap tampil cantik dan sehat. Namun tetap merepresentasikan perempuan Indonesia. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: