Rotary Surabaya Berikan Panggung Untuk Anak Disabilitas Berkarya

Rotary Surabaya Berikan Panggung Untuk Anak Disabilitas Berkarya

Arzeti Bilbina (dua dari kanan) saat talk show bersama dua orang berketrampilan khusus-Pace Morris-Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Puluhan anak disabilitas menunjukan talentanya dalam acara Sharing and Caring, dengan tema Karya Tanpa Batas Untuk Disabilitas, Minggu, 7 April 2023.  Acara yang diselenggarakan di Pakuwon City tersebut, merupakan proyek bersama antara Rotary Club Surabaya dan Rotary Club Bali. 

 

Keterbatasan tidak membatasi mereka untuk berkarya. Misalnya Wisnu Sanger dengan karya bukunya yang berjudul suara hati. Dan ada juga anak-anak berkebutuhan khusus dari UPTJ Kampung Negeri Liponsos Kalijudan. Karya foto mereka diabadikan dalam buku Tutur Mata.

 

BACA JUGA:Gaun-Gaun Terbaik Saat Penobatan Raja Charles III, Ratu Thailand Curi Perhatian!

BACA JUGA: Katy Perry Kebingungan Cari Tempat Duduk di Penobatan Raja Charles III

 

Ignatius Rahmat Santoso selaku ketua panitia mengungkapkan, pihaknya akan memfasilitasi dan mewadahi anak-anak disabilitas. Sehingga dari konteks Anak Berkebutuhan Khusus, menjadi Anak Berketrampilan Khusus.

 


Model dari Fira Model Disabilitas menunjukkan bakatnya-Pace Morris - Harian Disway-

“Anak-anak ini tidak hanya diajak tampik-tampil saja. Tapi harus dipikirkan bagaimana kedepannya mereka. Kan mereka harus mandiri. Termasuk secara finansial," ujar Ignatius dalam sambutannya.

Sementara District Governor 3420 Rotary Lina Soeratman mengatakan, tahun ini Rotary Internasional berfokus pada keragaman, kesetaraan, dan inklusi. Sehingga Indonesia juga turut mempromosikan hal tersebut. “Ya salah satunya kita harus menghargai teman-teman disabilitas. Salah satu dari titik fokus Rotary,” ungkapnya.

 

Kegiatan sosial ini juga dihadiri oleh anggota komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina. Menurutnya, penyandang disabilitas tidak boleh dipandang sebelah mata. Karena mereka pasti memiliki keistimewaan. 

BACA JUGA:3 Pilar Utama Keketuaan Indonesia dalam Perundingan Regional KTT ASEAN ke 42

 

“Soal masih adanya 50 persen disabilitas yang belum mendapatkan pekerjaan, saya rasa itu adalah PR bagi kami yang ada di dewan. Dan PR juga bagi pemerintah. Karena mereka tidak boleh dibedakan,” ujar mantan model ini.

Dalam acara tersebut, anak-anak disabilitas menunjukkan ketrampilannya. Ada yang bermain musik angklung, ada pula yang menampilkan kebolehannya sebagai model.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: