Michaelachel Rilis Mini Album "Bored of Boredom" Lewat Program Artist in Residence TikTok

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Musisi muda berbakat tanah air, Michaelachel, mulai dikenal setelah ia merilis karya-karyanya sepanjang 2022. 

Be my lover, salah satu karyanya yang sempat menjadi perhatian publik di media sosial beberapa waktu belakangan. Tidak hanya berhasil memikat para pendengarnya, namun dalam aplikasi tiktok, terdapat lebih dari 105 ribu kreasi video yang menggunakan sound Be My Lover. 

Karena respons positif itu, Michaelachel kembali merilis single terbaru, dengan judul Be Free. "Juga saya telah merilis mini album perdana, bertajuk Bored of Boredom," ujarnya.

Album itu merupakan hasil kerja keras Michael setelah mengikuti program Artist in Residence (AiR). Yakni sebuah program inkubasi kreator musik yang diinisiasi oleh TikTok. 

BACA JUGA:Sang Juara, Salma Salsabil Bongkar Stereotip Indonesian Idol: Nada Tinggi Selalu Ditunggu

BACA JUGA:Nabilah Taqiyyah, Runner Up Indonesian Idol Bajir Pujian

Sebagai kreator terpilih, Michaelachel mendapat kesempatan untuk memperoleh serangkaian pelatihan dan pengembangan guna mempersiapkan langkahnya sebelum memasuki industri musik lokal. 

Selain membantu serta mendukung perilisan single Be Free, program AiR juga turut mendukung Michaelachel dalam memproduksi Boatman, salah satu track dalam mini album Bored of Boredom. 

Perilisan mini album perdana Michaelachel diharapkan tidak hanya menjadi perkenalan semata, tapi juga mampu menjadi pembuka dari karya-karyanya yang akan datang. 

Mini album Bored of Boredom berisikan lima buah lagu: Butterfly, Begone, Be My Lover, Be Free, dan Boatman. Sebagian besar lagu ditulis oleh Michaelachel, dan dua buah lagu, Be Free dan Boatman, diproduseri oleh Chelton Grey dan Vindell Smith dari Amerika Serikat. 

 

Hanya satu lagu yang ditulis Michaelachel, berkolaborasi dengan Myke Grizzly, Chelton, dan Vindell. Yakni lagu Be Free. Dalam prosesnya, kolaborasi penulisan lirik menjadi sebuah tantangan baru baginya. Sebab, selain pertama kali berkolaborasi dalam penulisan, momen tersebut juga menjadi kali pertama ia bisa membebaskan idenya untuk bermuara bersama tiga kolaborator lainnya. 

“Dengan berkolaborasi, saya jadi banyak belajar berkompromi dengan ide-ide yang lain. Juga, saya bersyukur karena dipertemukan dengan orang-orang yang memang hebat di bidangnya. Sehingga semua proses produksi juga berjalan mulus.” jelasnya.

Sumber: