Delapan CJH Jatim Tunda Keberangkatan Karena Sakit, PPIH Ingatkan Cuaca Panas Saudi Arabia
Jamaah Haji embarkasi surabaya menaiki pesawat Saudia Airlines menuju Madinah-Boy Slamet/Harian Disway-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Asrama Haji Embarkasi Surabaya hingga Kamis, 25 Mei 2023, telah memberangkatkan 6 kloter calon jemaah haji (CJH). Rinciannya: 2.648 CJH dan 30 orang petugas.
Namun, masih ada delapan CJH yang belum bisa berangkat. Salah satunya dua pasang suami istri asal Pamekasan dari kloter 4. Mereka belum bisa ke Surabaya karena sakit.
"Sehingga CJH memilih menunda jadwal keberangkatan tersebut," ujar Kakanwil Kemenag Jatim Husnul Maram, Jumat, 26 Mei 2023.
Masih ada CJH dari dua kloter lain yang tertunda jadwal keberangkatannya karena sakit. Yaitu, CJH dari kloter 5, yang sakit di Asrama Haji. Mereka masih menjalani proses pemulihan hingga dinyatakan siap berangkat.
BACA JUGA:Toni Liono Kenalkan Taichi ke Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan ASN Pemkot
BACA JUGA:Airlangga-Zulhas Jadi Alternatif Capres-Cawapres Baru
Sementara, dari kloter 6, terdapat tiga CJH dari Pacitan. "Kalau itu, sakit sejak di daerah. Pendampingnya juga ikut tertunda," kata pria, juga Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Asrama Embarkasi Surabaya itu.
Menag bersama Dubes Arab Saudi untuk RI Syekh Faisal Abdullah Al Amudi sebelum penerbangan pertama Haji 2023-Kemenag-
atan CJH sangat diperhatikan. Sebab, suhu udara di Arab Saudi meningkat menjelang pelaksanaan ibadah haji 2023. Panasnya bisa mencapai 39 derajat Celsius pada siang hari. Pada sore hari, suhu udara bahkan bisa mencapai 41 hingga 42 derajat Celsius. Namun, pada malam hari, suhu udara akan turun menjadi 30 hingga 35 derajat Celsius. Berdasarkan prakiraan cuaca untuk satu pekan ke depan di Arab Saudi, suhu udara diperkirakan akan mencapai 42 derajat Celsius. Abdillah, Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Madinah, mengungkapkan pentingnya waspada terhadap perbedaan suhu udara di Arab Saudi dengan Indonesia.
"Para jemaah perlu berhati-hati, karena paparan sinar matahari yang terus-menerus dapat menyebabkan kulit terbakar dan merasa panas, serta dehidrasi," ungkap Abdillah, seperti dilansir dari Antara. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: