Wayan Terima, Seniman Pengukir Batok Kelapa di Tampaksiring

Wayan Terima, Seniman Pengukir Batok Kelapa di Tampaksiring

Wayan Terima, seniman pengukir batok kelapa sedang berkarya. Produk-produk seni miliknya diminati manca negara-Julian Romadhon-

BALI, HARIAN DISWAY – Tempurung-tempurung kelapa berukir. Figur Dewi Saraswati. Tertatah rapi dengan ornamen-ornamen yang rumit.

Tangan sepuh itu masih teliti dalam mengukir. Menggunakan tatah kecil. Sesekali ia menunduk, membetulkan letak kacamatanya, mengamati detail demi detail.

“Satu tempurung kelapa begini, selesai dalam waktu dua minggu. Prosesnya panjang,” ujarnya. Ialah I Wayan Terima, seniman pengukir batok atau tempurung kelapa.

Ia memiliki stand di kawasan wisata religi Pura Gunung Kawi, Tampaksiring, Bali. Stand itu sekaligus sebagai tempatnya berproses kreatif.

Karya tempurung kelapa yang rumit, dihargai 1,2 juta per buah. Harga yang sesuai dengan ide serta prosesnya yang panjang.

Selain memfigurkan dewa-dewi, Terima kerap mengukir kisah Mahabharata atau Kala. “Tapi yang Mahabharata sudah habis. Tinggal Saraswati dan Kala,” ungkap pria 64 tahun itu

Namun Terima juga memiliki karya yang relatif murah. “Ini. Hanya 50 ribu,” ujarnya, sembari mengambil tempurung kelapa dengan motif ornamen sederhana dan berukuran besar.

“Waktu awal saya belajar mengukir dulu, saya menghasilkan karya-karya yang serupa dengan harga 50 ribu itu,” ujarnya. Ia mulai menekuni seni ukir sejak usia 15 tahun. Belajar pada ayahnya.

Tapi awalnya bukan mengukir di atas tempurung kelapa. Melainkan di atas tulang kerbau. “Karena profesi ayah saya dulu adalah seniman pengukir tulang,” ujar pria asli Banjar Penakeh, Tampaksiring itu.

Untuk karya tempurung kelapa, Terima menyebut bahwa produknya itu tahan lama. “Puluhan tahun masih awet. Hanya satu, jangan sampai jatuh,” ungkapnya.

Ia pun kerap mengirim karya-karyanya ke luar negeri. Utamanya ke Eropa, seperti Prancis. Peminat karya Terima di Eropa cukup banyak. “Kalau pesan, langsung borong 50 buah,” katanya, kemudian tersenyum.

Nama Terima cukup dikenal di Bali sebagai seniman ukir. Apalagi ia masih mempertahankan identitas kekaryaan Bali. Seperti figur-figur etnik dan ornamentiknya yang khas. (Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: