Nuansa Harmony in the Middle Way dalam Vesak Festival 2023

Nuansa Harmony in the Middle Way dalam Vesak Festival 2023

Patung Buddha tertinggi di dalam ruangan yang meramaikan Vesak Festival 2023. -Pemkot Surabaya-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Vesak Festival 2023 yang berlangsung sejak 31 Mei hingga 4 Maret 2023 mengusung tema Harmony in the Middle Way. Sesuai dengan spirit Sudhana tentang moderasi beragama.

Pada hari pertama pembukaan, hadir Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. "Pak Eri mengapresiasi semangat kami dalam menyerukan persatuan lewat moderasi beragama. Semoga selalu terjaga demi Indonesia yang lebih baik," ungkap William Vijadhammo, ketua acara Vesak Festival 2023.

Event itu dihadiri ratusan pengunjung setiap harinya. Salah satunya adalah Eliza Ernawati, asal Surabaya. Dia hadir bersama puteranya. "Acara yang mengagumkan. Seperti simbol Bhinekka Tunggal Ika. Apa pun agamanya, kita harus saling bertoleransi. Saling memahami dan mengerti satu sama lain," ujarnya.

Eliza menyuruh puteranya untuk menulis harapan di sebuah kertas, lalu kertas kecil itu digantung di bilik yang ada di sisi barat. Di situ memang digunakan para pengunjung untuk menulis harapan masing-masing. Dipercaya, Waisak adalah momen yang tepat untuk berdoa.

Para pengunjung juga bisa melakukan voting pemilihan karya foto bertema toleransi. Diikuti oleh berbagai fotografer, terpampang foto-foto yang memperlihatkan kerukunan antara mereka yang berbeda agama.

Tak hanya patung Buddha yang mencatat rekor MURI yang meramaikan Vesak Festival 2023, ada dua patung lain. Yang satu Parinibbhana atau Buddha tidur dan kedua rupang kecil Buddha, gambaran masa kecilnya.

"Untuk parinibbhana, kami menggunakan teknologi projection mapping. Sehingga patung Buddha itu seperti bisa berbicara, menyampaikan petuah-petuah bijak," ungkap William.

Jika patung Buddha dengan posisi tangan mudra vitarka adalah style Yunani, Parinibbhana menggunakan style India. Sedangkan rupang kecil adalah khas Tiongkok. Ketiga patung itu melambangkan periodisasi kehidupan Buddha. Mulai dari lahir, mendapat pencerahan hingga wafat.

Khusus untuk pembuatan patung Buddha yang terbesar, proses pembuatannya tergolong cepat. hanya memakan waktu 1,5 bulan. Berupa modul yang terdiri dari 8 bagian. "Per bagian dimasukkan ke ruangan Tunjungan Plaza ini. Merakitnya di sini," pungkas William. (Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: