Kurator Djuli Djatiprambudi Puji Teknik yang Digunakan Prisha Pamungkas dalam Pameran Tunggal Lukisan-Drawing “Pertamaku”

Kurator Djuli Djatiprambudi Puji Teknik yang Digunakan Prisha Pamungkas dalam Pameran Tunggal Lukisan-Drawing “Pertamaku”

Kurator Djuli Djatiprambudi bersama Prisha Pamungkas di depan karya-karya yang dipamerkan dalam Pertamaku. -Arik SW-

GRESIK, HARIAN DISWAY - Dalam pameran tunggal lukisan-drawing bertajuk Pertamaku yang dilangsungkan di Galeri Sanggar Daun, di lantai 2 Icon Mall, Gresik, sampai 30 Juni 2023, Prisha Pamungkas telah unggul dalam beberapa teknik.

Di antaranya saat menerapkan teknik rol dan beberapa teknik yang kreatif. Inilah yang membedakan Prisha dengan anak-anak lain sebayanya. Karya Kucingku Suka Makan Permen Lolipop, acrilyc on canvas, 100x150 cm, tahun 2023 adalah rekaman perasaan yang mendebarkan.

Pada bidang kanvas lebar format horisontal ini Prisha Pamungkas menampilkan kucing kesayangannya dan figur anak perempuan yang tak lain adalah representasi dirinya sendiri sebagai point of interest. Lengkap dengan objek-objek penting yang ingin disampaikan melalui karyanya. 
 
Bagian tengah kiri bidang kanvas digambar dirinya sendiri sedang menyirami bunga merah yang mekarnya sampai meluber. Atas kirinya ada simbol hati merah jambu yang turun dari langit, seolah Prisha ingin menyampaikan pada kita semua tentang limpahan kasih sayang selama ini yang telah ia terima dari lingkungannya.
Prisha Pamungkas mengamati karyanya sendiri yang sedang dipamerkan sejak 13 Mei lalu. -Arik SW-

 
Sebentuk cinta yang turun dari langit sekaligus cinta yang mekar dan meluber sampai ke mana-mana. Bagian kanan bidang kanvas digambar seekor kucing yang di bawahnya ada permen bulat besar dan kucing ini tersenyum. Menurut Prisha, kucing peliharaannya di rumah memang suka makan yang manis-manis terutama permen lolipop. Kucing yang unik. Namanya Yong Gi.
 
Bagian bawah bidang kanvas ada barisan rumput hijau muda dan hujau tua yang saling bertaut sedangkan bagian atas ada matahari yang sepertinya kelelahan. Bersebelahan dengan awan biru di pojok kiri tempat simbol hati merah jambu turun. Titik-titik merah dan brush stroke pendek-pendek juga warna merah serta tulisan Prisha di kanan atas. Entah apa yang ingin disampaikan Prisha melalui simbol-simbol yang personal ini.
 
Maka yang menjadi penting dalam hal ini bukan cuma tentang apa yang ingin disampaikan melalui karya-karya lukisan dan gambar. Tapi justru bagaimana cara menyampaikannya. Semua yang luar biasa ini bahkan baru langkah awal. “Pertamaku” bagi seorang seniman muda masa depan Prisha. 
 
Tentang teknik yang dipakai Prisha itu, kurator ternama dari Jawa Timur Dr Djuli Djatiprambudi punya kesan. Ketika melihat pameran karya Prisha, anak ajaib bertalenta melukis yang luar biasa itu, Djuli menilai bahwa meskipun baru berusia 6 tahun, Prisha sudah memperlihatkan penguasaan ruang, garis, bentuk, nuansa, aksen, komposisi, dengan sapuan kuas yang ekspresif, kuat, dan terasa tanpa beban. 
 
”Didorong imajinasinya tentang dunia sekitarnya; kucing, pot bunga, rumah, gedung-gedung, dan sebagainya. Ini memperlihatkan kekuatan Prisha dalam merekam realitas yang kemudian secara representasional terekspresikan di bidang kanvas dengan karakter artistik anak yang dahsyat,” tegasnya.
 
Pameran Pertamaku merupakan rangkaian kegiatan Sanggar Daun dalam merayakan Bulan Menggambar Nasional 2023. Tahun ini agenda itu mengambil tema besar Gembira Menggambar secara serentak dari Aceh hingga Papua diikuti oleh lebih dari 4000 seniman dan 250 komunitas seni budaya dari seluruh Indonesia. (Oleh Arik S Wartono: kurator, pendiri, dan pembina Sanggar Daun)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: