GUSDURian Kampanyekan Toleransi di Untag Surabaya

GUSDURian Kampanyekan Toleransi di Untag Surabaya

Dari kiri: J Subekti, Riadi Ngasiran, dan Puspita Ratna, tiga narasumber yang memaparkan ajaran-ajaran Gus Dur.- Julian Romadhon-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Meeting Room lantai 6 Gedung Rektorat dan Yayasan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya dipenuhi 200 lebih mahasiswa, Sabtu siang, 10 Juni 2023. Mereka hadir di program Goes to Campuss Kelas Pemikiran Gusdur (KPG) Vol 2. 

Acara itu diinisiasi GUSDURian, melalui Gerakan GUSDURian (Gerdu) Surabaya yang dikemas apik. Bertajuk "Gagasan Agama, Budaya, dan Demokrasi Gus Dur" bersama Untag Surabaya.

Itulah acara dialog terbuka antara mahasiswa Untag Surabaya bersama tiga orang narasumber. Antara lain; Riadi Ngasiran, petugas Media Center PWNU Jatim, yang menerangkan pemikiran Gus Dur dari segi Agama; Puspita Ratna, aktivis social yang menyampaikan bagaimana Gus Dur mengambil sikap terhadap keberagaman budaya Indonesia; serta J Subekti, selaku Ketua Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Surabaya yang memberikan wawasan tentang cara berdemokrasi ala Gus Dur.

Melalui acara itulah, kelompok pengagum pemikiran Gus Dur Surabaya mengajak mahasiswa Untag Surabaya menjadi pelopor penggerak perdamaian di Tanah Air.

"Sekaligus untuk mengampanyekan nilai-nilai toleransi yang sudah diajarkan Gus Dur kepada kami dan kepada mahasiswa khususnya," Siti Sumriyah, kata Koordinator Gerdu Surabaya, Sabtu, 10 Juni 2023.

Menurut Siti, acara itu digelar untuk menjawab persoalan intoleransi yang masih terjadi di sejumlah daerah seperti di Surabaya atau Jawa Timur. "Rencananya, setahun ini kita akan menuju ke empat kampus. Salah satunya Untag Surabaya ini. Kami mengampanyekan toleransi melalui ruang dialog terbuka atau KPG. Juga dilanjutkan membuka kelas penggerak ke rumah ibadah," ujar Siti.

Kaprodi S1 Fakultas Hukum Untag Surabaya Wiwik Afifah mengatakan, demokrasi, agama, dan budaya adalah sebagai bagian yang tak terelakkan di kehidupan sehari-hari. Dengan adanya ruang dialog terbuka itulah mahasiswa bisa menambah wawasan sekaligus merespons kondisi negara.

Menurut Wiwik, Gus Dur adalah salah satu pemimpin bangsa Indonesia yang pruralis. Gus Dur selain sosok mewakili agama juga menjiwai sosok Founding Fathers Soekarno. "Itulah jiwa patriotisme yang dilakukan oleh Gus Dur. Semoga acara ini, mampu mencetak generasi muda, patriot muda baru, mahasiswa Untag bisa meneladani sikap dan pemikiran Gus Dur," tandas Wiwik. (*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: