Mutilasi di Trosobo, Sidoarjo, Jatim, dalam Kacamata Rational Choice Theory
Ilustrasi mutilasi di Trosobo, Sidoarjo, Jatim.--
Agustus 2022 empat warga Mimika di Papua menjadi korban pembunuhan mutilasi.
Pada 9 September 2022 jenazah tidak lengkap ditemukan di Pantai Marina, Semarang, Jawa Tengah. Belum terungkap.
Narasumber di karya ilmiah Fadil Imran (kini Irjen Fadil Imran menjabat kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri), ada lima pelaku mutilasi. Dari lima kasus, dua pelaku di Jakarta ditangkap tim polisi pimpinan Fadil saat menjabat Kapolres Jakarta Barat.
Dua pelaku itu adalah Ryan Jombang (2008) nama lengkapnya Very Idham Henyansyah asal Jombang, Jatim. Lalu, kasus mutilasi Baekuni alias Babe (2010).
Karya ilmiah itu berdasar disertasi Fadil dalam meraih gelar doktor kriminologi Universitas Indonesia, 2014.
Disebutkan, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui wawancara mendalam terhadap para pelaku, penyidik yang menangani, dan para orang dekat pelaku.
Wawancara dilakukan beberapa kali sampai data yang dikumpulkan peneliti dirasa cukup. Observasi untuk melengkapi data, selain menelaah hasil dari BAP (berita acara pemeriksaan) para pelaku.
Pelaku mutilasi memiliki kesamaan faktor dalam aspek sosio-demografi.
1) Pelaku adalah kaum urban.
2) Pelaku memiliki pendidikan yang rendah.
3) Pelaku berasal dari keluarga yang tidak harmonis.
Meski ditemukan motif yang berbeda-beda, ternyata terdapat kesamaan motif di antara para pelaku mutilasi tersebut.
1) Antara pelaku dan korban memiliki hubungan yang dekat.
2) Pola pikir yang sederhana dari pelaku dalam memutuskan dilakukannya mutilasi.
3) Pengambilan keputusan yang didasarkan pada terbatasnya informasi atau keterbatasan individu dalam menelaah informasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: