Deal Politik dan Palang Pintu Istana

Deal Politik dan  Palang Pintu Istana

Ilustrasi bagi-bagi kursi menteri--

Sekretaris kabinetnya dipercayakan kepada Andi Widjajanto. Sebelumnya ia akademisi juga. Di Universitas Indonesia, ia dikenal sebagai pengamat militer. Sama halnya dengan Pratikno, Andi Widjajanto mendapat kepercayaan Jokowi karena bagian tim sukses.

Kepala KSP dipegang Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut petinggi Golkar. Namun, ia masuk kabinet lebih karena tim sukses Jokowi. Jabatan KSP dulu mirip dengan tugas sesdalobang (sekretaris pengendali operasional dan pembangunan). Sebab, salah satu tugasnya ialah memastikan jalannya dan mengendalikan program pemerintah. Sangat strategis sebagai pendamping presiden.

Di era itulah (awal Jokowi-JK), muncul kabar PDIP sulit berkomunikasi dengan Presiden Jokowi. Mengutip berita Okezone.com tertanggal 15 April 2015 (tahun pertama pemerintahan Jokowi), politikus PDIP Masinton Pasaribu mengungkapkan, ada pejabat di ring satu istana yang memelintir pesan presiden kepada parpol. Itu mengganggu komunikasi Jokowi dan PDIP.

Suasana saat itu, para politikus di DPR selalu menyindir pejabat di sekitar Jokowi yang dianggap sumber kemacetan akses koalisi parpol dengan istana. Namun, Luhut membantah.

Berita macetnya hubungan Jokowi dan Megawati mulai mereda setelah adanya reshuffle pejabat ring satu itu pada November 2015. Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto diganti Pramono Anung. 

Pram adalah mantan sekjen PDIP sehingga mampu melancarkan komunikasi Jokowi dan Mega.

Kepala KSP Luhut Pandjaitan juga digeser. Luhut diangkat sebagai menteri koordinator bidang kemaritiman dan investasi. Kepala KSP lalu dijabat Teten Masduki. Teten dikenal sebagai aktivis yang pada akhirnya menjadi kader PDIP juga.

Tentu PDIP tak ingin buntunya komunikasi dengan presiden itu terulang. Wajar juga kalau PDIP ingin mengisi pos strategis seperti ”palang pintu” istana. Tiga jabatan tersebut tidak populer karena tidak bersentuhan langsung dengan publik. Tetapi, posisinya sangat strategis. Tidak ”basah”, tapi berada paling dekat dengan mata air.

Apakah koalisi-koalisi lain atau anggota koalisi lain mengincar ”palang pintu”?. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: