Indonesia Akhiri Pandemi setelah 47 Hari Deklarasi WHO
PRESIDEN RI Joko Widodo memberi keterangan peralihan status pandemi menjadi endemi.-Tangkap Layar Youtube-
Terlepas dari itu semua, kini masyarakat bisa bebas dari bayangan pandemi yang menghantui tiga tahun belakangan. Menurut data WHO, total 6.870.879 orang meninggal akibat Covid-19. Ternyata, jumlah itu hanya 0,08 persen dari total penduduk dunia yang mencapai 8,4 miliar orang.
"Beda dengan wabah Black Death abad ke 14, saat itu 75 sampai 250 juta orang meninggal," ujar Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga Windhu Purnomo. Artinya, tingkat mortalitas Covid-19 paling rendah ketimbang pandemi-pandemi yang pernah terjadi sebelumnya.
grafis: Annisa--
Namun, kata Windhu, masyarakat sebaiknya terus waspada. Apalagi siklus pandemi hampir selalu terjadi setiap 100 tahun sekali. Munculnya pandemi itu bergantung antisipasinya.
"Siklus bisa dihadang dengan ilmu dan teknologi yang maju," katanya. Juga dengan strategi yang tepat. Terutama bagi para pemangku kebijakan di setiap negara. Harus benar-benar mendapat informasi yang valid tentang perkembangan situasi.
Sistem Informasi harus terintegrasi dengan baik. Jangan lagi ada pihak-pihak yang menutup-nutupi data. Atau sebaliknya membesar-besarkan. "Data harus valid apa adanya. Informasi yang tidak valid akan menghasilkan pengambilan keputusan yang sesat," tandas Windhu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: