Tranq, Narkotika yang Ubah Warga AS Jadi Zombi: Daging jadi Bolong-Bolong

Tranq, Narkotika yang Ubah Warga AS Jadi Zombi: Daging jadi Bolong-Bolong

PERAWATAN LUKA oleh Jazmyna Fanini (kiri) kepada Crystal Mojita, 35, pengguna Tranq di salah satu taman di New York City, 24 April 2023.-ANGELA WEISS-AFP-

Narkotika ini sedang heboh di Amerika Serikat. Namanya dikenal sebagai Tranq. Aslinya untuk membius hewan. Manusia pemakainya akan menjadi ’’zombi’’ dengan tubuh bolong-bolong.

 

NAMANYA Martin. Entah siapa nama lengkapnya. Ia adalah pecandu opium, candu yang berasal dari bunga poppy.

 

Tetapi, Martin ingin mencoba sesuatu yang baru. Lelaki 45 tahun tersebut memilih Tranq. Nama asli narkotika itu adalah Xylazine. Biasa dipakai untuk membius (tranquilizing) binatang.

 

Dan Martin benar-benar menjadi saksi bagaimana Tranq dipakai oleh warga New York. Juga menjadi saksi bagaimana obat itu mengubah manusia menjadi seperti zombi. Tanpa otak. Merangkak-rangkak, seperti linglung saat perlu asupan Tranq.

 

’’Obat itu membuat tubuh Anda bolong-bolong. Kulit Anda berlubang,’’ ucapnya sebagaimana dikutip oleh Agence France-Presse.

 

BACA JUGA : Narkoba, Gaya Hidup dan Daya Hidup

BACA JUGA : Narkoba di Indonesia, Dipassok dari Malaysia, Kurir Warga Nigeria

 

Tranq sebenarnya mendapat persetujuan oleh Badan Makanan dan Obat-Obatan AS (FDA). Kategorinya obat bius. Tapi untuk hewan.

 

Nah, Xylazine itulah yang akhirnya menelusup ke pasar gelap. Dipakai untuk memperkuat Fentanyl, obat pereda nyeri berbahan opium sintetis yang 50 kali lebih ampuh daripada heroin. Baik Xylazine dan Fentanyl di-acc oleh FDA. Pencampuran keduanyalah yang berbahaya.

 

Tranq sangat mematikan. Bahkan, pada April 2023, Gedung Putih mengeluarkan peringatan. Yakni, tentang ancaman berbahaya yang ditimbulkan oleh obat ’’oplosan’’ tersebut.

 

’’Obat itu memakan kulit Anda. Seperti buaya,’’ kata Martin yang diwawancarai di St. Ann’s Corner of Harm Reduction, sebuah pusat rehabilitasi dan penyerahan alat suntik di Bronx.

 


PENGGUNA HEROIN di New York, Martin, ketika diwawancarai AFP pada 25 Mei 2023. Di tangannya masih ada bekas luka karena pemakaian Tranq.-ANGELA WEISS-AFP-

 

Xylazine bisa dibeli dengan mudah di internet. Dan hampir selalu dipasangkan dengan Fentanyl. Fentanyl sendiri menjadi penyebab overdosis fatal di AS. Pada 2022, tercatat ada 110 ribu kematian karena Fentanyl di negeri Paman Sam tersebut. Sebuah rekor yang menyedihkan.

 

Peningkatan jumlah kematian akibat Xylazine juga mengerikan. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, korban meninggal pada 2018 hanya 260 orang. Tetapi, pada 2021, jumlahnya sudah 3.480 jiwa.

 

Selama ini, Philadelphia disebut-sebut sebagai episentrum penyalahgunaan Tranq. Tetapi, obat itu juga mulai menjangkiti New York. Otoritas kota itu mengatakan bahwa Xylazine terlibat dalam 19 kasus overdosis fatal. Pada 2021, kematiannya mencapai 419 orang.

 

’’Fentanyl adalah obat bius jangka pendek. Sehingga, orang menggunakannya sesering mungkin. Agar tidak ’sakau’,’’ ucap Courtney McKnight, asisten profesor bidang epidemiologi di Sekolah Kesehatan Global Universitas New York.

 

’’Karena itu, penggunanya mencampur dengan Xylazine. Padahal, efek sampingnya sangat signifikan,’’ katanya dengan gelisah.

 

Pakar kesehatan juga mengatakan bahwa Xylazine membuat kulit bernanah. Sebab, pembuluh darah dipersempit. Akibatnya, tubuh seperti membusuk dari dalam. Ujungnya, dalam kasus tertentu, bisa amputasi.

 

Pekerja di St. Ann’s sering merawat kulit luka di jalanan Bronx. Di situ, mereka membersihkan luka, meringkus peralatan madat, membersihkan jarum suntik, hingga memberi beberapa nasihat.

 

’’Beberapa pengguna mengaku kulitnya tiba-tiba membiru. Seperti memar. Tapi tiba-tiba, jaringan di sekitarnya mati,’’ kata Jazymina Fanini, perawat di pusat rehabilitasi tersebut.

 

Pemandangan di jalanan begitu mengerikan. Beberapa luka menganga sangat besar. Sampai kelihatan tulangnya.

 


PERAWAT St Ann’s Jazmyna Fanini, membuat alat suntik yang ditemukannya di Bronx, New York, pada 24 April 2023.-ANGELA WEISS-AFP-

 

Berdasar data, jumlah kematian akibat overdosis di New York melonjak begitu tajam. Yakni, 80 persen. Itu terjadi pada 2019-2021. Pada tahun itu, ada 2.668 orang yang tewas. Sebagian besar kasus itu terjadi saat era pandemi. Ketika orang tidak terawat, mengisolasi diri, kemudian menggunakan narkoba. Dan di antara mereka, yang paling terdampak adalah kalangan Afrika-Amerika dan Hispanik.

 

Pemerintah bukannya tak bertindak. Mereka fokus pada pemberian Naloxone, obat semprot yang bisa membalikkan efek overdosis opium. Tetapi, Xylazine bukan opium. Jadi, obat tersebut tidak 

 

’’Yang terjadi saat ini, orang keracunan. Sesederhana itu,’’ kata Steven Hernandez, salah satu ketua tim di St. Ann’s

 

Sementara itu, Leonardo Dominguez Gomez, peneliti di Dinas Kesehatan New York, mengatakan bahwa pencegahan masih bisa dilakukan. Sebab, Xylazine masih belum merajai pasaran. ’’Kuncinya adalah bagaimana strategi kampanye kesehatan dilakukan oleh pemerintah kota,’’ ucapnya. (Doan Widhiandono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: agence france-presse