Jadi Regista Sekelas Andrea Pirlo
SANDRO Tonali harus tahu. Tidak banyak pemain Italia yang sukses di Inggris. Tetapi, ia tidak perlu khawatir. Gianfranco Zola dan Gianluca Vialli sukses besar di Chelsea. Kini Newcastle yakin kehadirannya akan meringankan beban Bruno Guimaraes--
SANDRO Tonali menghabiskan tahun-tahun awal perkembangannya bersama Akademi Piacenza. Ia lantas pindah ke Brescia pada 2012. Ia naik pangkat di sana. Debut profesionalnya dimulai di Serie B. Saat itu usianya baru 17 tahun.
Ia memperkuat lini tengah Il Rondinelle. Itu julukan Brescia. Idolanya, Andrea Pirlo, juga bermain di klub tersebut. Posisinya pun sama.
Brescia promosi ke Serie A pada musim 2018/2019. Begitu melihatnya bermain, banyak klub besar tertarik. Salah satunya AC Milan. Menariknya, Tonali sebetulnya sangat ingin bermain untuk Inter Milan. Namun, jodoh yang membawanya ke Rossoneri.
Pelatih Stefano Pioli di AC Milan selalu menggunakan formasi 4-2-3-1 yang lebih menekan kinerja dobel pivot. Dua gelandang tengah yang paling banyak diturunkan AC Milan musim 2021/2022 adalah Sandro Tonali dan Franck Kessie.
Ismael Bennacer menjadi pelapis setiap kali satu di antara Tonali atau Kessie absen. Tonali tampil lebih banyak lagi sejak Kessie hengkang ke Barcelona pada musim 2022/2023.
Pelatih timnas Italia Roberto Mancini lebih suka memainkan Tonali di sisi kiri lini tengah dengan komposisi tiga pemain di lini tengahnya pada formasi 4-3-3. Tonali memang istimewa. Kaki kiri dan kanannya sama baiknya. Di saat-saat tertentu kaki kirinya lebih baik, terutama soal akurasi. Karena itulah, Sandro Tonali adalah pengambil tendangan sudut selalu dengan kaki kirinya. Beberapa kali Tonali jadi eksekutor bola mati.
Tonali memiliki kualitas seorang regista (dalam bahasa Italia, itu berarti ”yang menentukan arah”). Ia selalu ingin menguasai bola dan mampu mendikte mode pertandingan dengan umpan-umpannya yang akurat. Ia begitu klop berduet dengan Kessi. Perpaduan keduanya sangat dinamis.
Baca Juga : Pernyataan AC Milan, Inter Milan, Monza, dan Presiden FIFA Tentang Mendiang Silvio Berlusconi
Tonali suka menguasai bola di antara dua bek tengah, kemudian melepaskan umpan ke seluruh sisi lapangan. Diagonal loft-nya secara rutin sangat bagus. Ia juga tipe pekerja keras. Ia berani mengambil risiko dalam upaya menembus lini tengah lawan. Posisinya memang mengharuskannya melakukan itu.
Posisi seperti itu memungkinkan Tonali memberikan perlindungan yang memadai kepada gelandang lain. Ia juga memberikan ruang kepada gelandang lain untuk menemukan jalan menyerang lebih jauh ke depan.
Namun, Tonali kerap memaksakan diri menarik garis tekanan ke arahnya. Sedikit flash back, AC Milan punya Gennaro Ivan Gattuso sosok gelandang bertahan box-to-box . Ia bertugas melindungi kawan dan langsung menekan lawan yang berusaha masuk ke pertahanan Milan.
Mirip dengan Gattuso, apa pun yang dapat dilakukan Tonali adalah melindungi sekaligus memberikan tekanan agar tidak mudah dipatahkan. Oleh karena itu, para tifosi Milan menjulukinya sebagai titisan Gattuso yang nyata. Ia seperti menyebarkan pertahanan lebih tipis dan lebih jauh.
Atribut tambahan lainnya adalah ia memiliki nilai tambah karena mampu bermain efektif dengan kaki kirinya. Lagi-lagi atribut itu mereduksi atau mengurangi usaha lawan untuk menekannya dalam penguasaan bola.
Ketika berada di area lapangan yang sedikit lebih maju, Tonali cukup efektif hanya dengan menutup jalur passing dan cukup mobile untuk mencegah dirinya menjadi beban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: