Sudah Ikut Kualifikasi Airbadminton, PBSI Kecewa AWBG 2023 di Bali Batal Digelar
Sabar Karyaman Gutama/M. Reza Pahlevi menjadi salah satu pemain yang mengikuti kualifikasi airbadminton-PBSI-
JAKARTA, HARIAN DISWAY - PBSI sudah menyiapkan cabor airbadminton dalam ANOC World Beach Games (AWBG) 2023. Sayangnya, event tersebut batal karena Indonesia menarik diri sebagai tuan rumah. PBSI menyayangkan keputusan tersebut.
“Saya menyayangkan pembatalan AWBG 2023 di Bali. Tapi itu sudah menjadi keputusan dan kami harus menerimanya. Saya sudah menginformasikan kepada tim tadi pagi dan rasanya mereka ada kecewa juga,” kata Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky pada Selasa, 5 Juli 2023 itu.
PBSI sudah mengirimkan tim untuk mengikuti kualifikasi zona Asia di Putrajaya, Kuala Lumpur, Malaysia pada 23-25 Juni lalu. Tim tersebut terdiri dari tiga pemain putra dan empat pemain putri. Tim tersebut juga didampingi oleh Rionny sebagai pelatih.
BACA JUGA:Indonesia Ikut Kualifikasi Asia Airbadminton AWBG 2023, Rionny Mainaky Berpeluang Tampil
BACA JUGA:Bantu Pemulihan Cedera, PP PBSI Serahkan Tali Asih buat Liliyana Natsir
“Setelah kualifikasi kemarin, kami berencana ada latihan dan persiapan yang lebih intens. Kalau melihat hasil kualifikasi itu, kami ada kesempatan untuk meraih gelar,” ujar Rionny.
Tidak ingin berlarut dalam kekecewaan, Rionny mengalihkan fokus pada pemainnya ke turnamen yang lain. Termasuk Sabar Karyaman Gutama/M. Reza Pahlevi yang menjadi anggota tim airbadminton.
Setelah gagal tampil di AWBG 2023, Sabar/Reza nantinya akan mengikuti Australian Open 2023. Turnamen Super 500 itu akan digelar pada 1-6 Agustus mendatang di Sydney, Australia.
“Sebenarnya ini juga kesempatan mereka untuk mewakili Indonesia dan mereka siap. Tadinya, mereka sudah berkomitmen untuk melepas turnamen itu agar bisa tampil di AWBG 2023,” imbuh Rionny.
ANOC mengumumkan pembatalan multievent olahraga air dan pantai itu pada Selasa malam, 4 Juli melalui situs resminya. Pengumuman tersebut hanya kurang dari sebulan dari jadwal semula pada 5-12 Agustus di Bali. Penyebabnya karena dana dari pemerintah Indonesia tak kunjung turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: