Yang Terjadi Ketika Otak Peminum Kopi Dicek Lewat MRI

Yang Terjadi Ketika Otak Peminum Kopi Dicek Lewat MRI

Ilustrasi kopi -Pixabay/ Chico-Pixabay/ Chico

HARIAN DISWAY - Minum kopi di pagi hari telah menjadi rutinitas yang tak terlewatkan bagi banyak orang, baik muda maupun tua. Namun, apakah efek terjaga yang dirasakan setelah meminum kopi hanya disebabkan oleh kandungan kafein dalam kopi atau terdapat faktor lain yang ikut berperan? Peneliti dari Universitas Minho di Portugal telah menguak rahasia ini.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Behavioral Neuroscience, para peneliti mengungkap bahwa kafein polos hanya menghasilkan sebagian efek terjaga yang didapat dari minum kopi. Namun, kafein memiliki pengaruh yang signifikan pada area otak terkait memori kerja dan perilaku yang diarahkan pada tujuan.

Nuno Sousa, salah satu peneliti, sekaligus profesor di Fakultas Kedokteran di Universitas Minho, menyatakan, "Kopi diyakini meningkatkan kewaspadaan dan fungsi psikomotorik. Dengan memahami mekanisme biologis yang mendasari fenomena ini, kita dapat mengeksplorasi faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi dan bahkan memberikan manfaat potensial dari mekanisme tersebut," katanya.

Dalam penelitian itu, para peneliti merekrut 83 orang yang meminum satu cangkir kopi untuk menjalani pemindaian Magnetic Resonance Imaging (MRI) guna mengamati aktivitas otak mereka. Para peserta diminta untuk tidak makan atau minum minuman berkafein setidaknya tiga jam sebelum penelitian dilakukan.

BACA JUGA:Kopi Ces IKJ: Seduh dan Sambat di Pinggir Jalanan Jakarta

BACA JUGA:Starbucks Italia Luncurkan Kopi Campur Minyak Zaitun, Bagaimana Rasanya?

Dari 83 peserta, 47 di antaranya menjalani dua pemindaian otak MRI: sebelum meminum kopi di pagi hari dan 30 menit setelah meminum kopi. Sementara itu, 36 peserta lainnya juga menjalani dua pemindaian otak MRI. Yang pertama dilakukan sebelum minum di pagi hari dan satu lagi setelah meminum minuman berkafein yang dilarutkan dalam air panas, tanpa kopi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa minum kopi memberikan manfaat tambahan dalam meningkatkan konektivitas di jaringan saraf otak yang berperan dalam penglihatan, memori kerja, kontrol kognitif, dan perilaku yang diarahkan pada tujuan.

Namun, mereka yang hanya meminum kafein tanpa kopi tidak mengalami efek tersebut. Meskipun demikian, perlu diperhatikan bahwa konsumsi kopi yang berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan tubuh.

"Konsumsi kopi secara akut menurunkan konektivitas fungsional antara daerah otak yang terkait dengan proses referensi diri ketika peserta sedang istirahat," tutur Maria Picó-Pérez, profesor di Fakultas Kedokteran di Universitas Minho. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: yankes.kemkes.go.id