6 Tahun di PSG Hasilnya Nol Besar, Buang Jauh-Jauh Kylian Mbappe
Mantan direktur PSG Leonardo mendesak raksasa Prancis melepaskan Kylian Mbappe demi kebaikan klub. Mbappe, kata Leonardo, gagal menjadi pemimpin di PSG. Sudah enam musim berada di sana, dalam rentang waktu itu, sudah ada lima klub berbeda yang merebut tro-pbs.twimg.com-
HARIAN DISWAY – Demi kebaikan klub, lego saja Kylian Mbappe. Buat apa menahannya lama-lama. Menahannya terus akan membuat klub rugi besar. Ia gagal memimpin Paris Saint-Germain menuju kejayaan.
Usulan itu disampaikan mantan direktur olahraga PSG Leonardo yang diwawancarai L’Equipe di Paris, Senin, 10 Juli 2021. Eks gelandang timnas Brasil itu mengatakan, ucapkan selamat jalan kepada Mbappe. Tutup saja kisah heroismenya bersama klub. "Demi kebaikan PSG, saya pikir sudah tiba waktunya bagi Mbappé untuk pergi, apa pun yang terjadi. Paris Saint-Germain ada sebelum Kylian Mbappe dan akan ada terus setelah Mbappe tak ada di sana,’’ ucap Leonardo.
Leonardo menjelaskan, terlepas dari banyak kekuatan Mbappe, ia gagal memimpin PSG meraih satu pun gelar Liga Champions selama enam tahun di Parc des Princes. ‘’Ia telah berada di Paris selama enam tahun. Dalam enam musim itu, lima klub berbeda telah memenangkan Liga Champions (Real Madrid pada 2018 dan 2022, Liverpool pada 2019, Bayern Munich pada 2020, Chelsea pada 2021, dan Manchester City pada 2023). Mereka merebut trofi itu tanpa Mbappe. Artinya, PSG pun bisa merebut trofi Liga Champions tanpa Mbappe.
“Akibat perilakunya dalam dua tahun terakhir, Mbappé telah menunjukkan bahwa ia masih bukan pemain yang mampu memimpin tim. Ia adalah pemain hebat, bukan pemimpin. Ia adalah pencetak gol yang hebat, bukan playmaker. Sulit untuk membangun tim di sekelilingnya,’’ sebut Leonardo berapi-api.
Baca Juga : Winger Chelsea Christian Pulisic Menuju AC Milan, Langsung Tes Medis Pekan Ini
Mbappe tidak menunjukkan keinginan untuk memperbaiki hubungan yang tegang. Ia juga tidak peduli enam pemain PSG telah menghubungi presiden klub Nasser Al-Khelaifi. Mereka merasa tersinggung dengan wawancara baru-baru ini dengan France Football Magazine.
Menurut Sky Sports, dua dari enam pemain yang dihubungi petinggi klub baru bergabung dengan PSG musim panas ini.
Selama di Les Parisiens, Mbappe mencap PSG sebagai klub 'pemecah belah' dan menyatakan bahwa penampilannya dikritik secara tidak adil karena jauh lebih sulit untuk tampil mengesankan saat bermain di Prancis.
‘’Apakah orang meremehkan kinerja saya?' katanya kepada outlet. ‘’Ya, tapi pada saat yang sama, saya tidak menyalahkan mereka. Di Prancis, mereka melihat saya tumbuh dewasa. Mereka melihat saya sepanjang waktu, di PSG setiap akhir pekan atau saat seleksi.
Dan saya telah banyak mencetak gol selama bertahun-tahun. Jadi, bagi orang-orang, itu normal. Saya tidak pernah mengeluh bahwa penampilan saya diremehkan. Saya masih muda dan saya memiliki kesempatan untuk menjadi seorang pengamat, sebelum menjadi seorang aktor.
“Dan saya sendiri, saya takjub dengan apa yang dilakukan Messi. Saya takjub dengan apa yang dilakukan Cristiano Ronaldo. Mereka pemain hebat. Kami berada dalam masyarakat konsumen, di mana "itu bagus, tapi lakukan lagi".
Baca Juga : Rumor Perselingkuhan Baru Mereda, Neymar Gegeran di Klub Malam
Dan fakta bahwa saya berada tepat di sebelah, di Paris. Saya pikir bermain di PSG tidak banyak membantu karena itu adalah tim yang memecah belah, klub yang memecah belah. Jadi, tentu saja itu mengundang gosip tapi tidak mengganggu saya karena saya tahu apa yang saya lakukan dan bagaimana saya melakukannya,’’ sebut Mbappe yang baru saja menikmati liburan di kampung halaman ayahnya di Kamerun.
PSG bersikeras bahwa mereka tidak akan kehilangan aset berharga mereka dengan sia-sia. Mbappe boleh pergi tapi tidak dengan cara gratis. Akhir bulan ini akan menjadi momen penting dengan dirinya. Ia sudah mengatakan tidak akan mengambil opsi perpanjangan kontrak. Artinya, ia akan menjadi agen bebas pada Juni 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: