Selena Gomez Tak Ingin Orang Takut Lupus

HARIAN DISWAY – Selena Gomez membuka diri tentang perjuangan kesehatannya dalam episode terbaru acara Dear di Apple TV+. Di situ, Gomez menceritakan betapa ngerinya pengalaman pada 2014 tersebut. Yakni, ketika didiagnosis terkena Lupus, penyakit autoimun, disertai ancaman yang bisa menyerangnya.

 

’’Kata dokter, ’Kamu bisa terkena stroke di atas panggung. Bisa juga meninggal,’,’’ ucap artis kelahiran 22 Juli 1992 tersebut. Tentu, kalimat dokter itu sangat memukulnya. Sangat berat. ’’Tetapi, saya tidak mau tenggelam begitu saja. Saya tidak terlalu memikirkannya,’’ tambah Gomez yang dimuat oleh Hollywood Life pada Minggu, 7 Mei 2023.

 

Yang juga berat adalah pengobatan yang dijalaninya. "Berat badan saya naik-turun karena menggunakan banyak obat. Saya dihina karena naik berat badan karena Lupus saya," kata pelantun Good for You tersebut.

 

BACA JUGA : Hailey Bieber Kembali Beri Dukungan Selena Gomez

BACA JUGA : Justin Bieber Belum Move On dari Selena Gomez?

 

Gomez pun tak mau terlalu larut dalam komentar orang-orang. Bahkan, dia mengaku kerap berbohong soal perasaannya kala itu. ’’Saya mengunggah kalimat-kalimat yang menyatakan bahwa saya baik-baik saja, tidak terganggu. Sebab, saya juga tidak ingin orang-orang yang terkena penyakit ini juga terganggu,’’ ujar Gomez.

 

Padahal, sejatinya Gomez cukup tertekan. Baik oleh penyakitnya. Plus oleh komentar-komentar yang berseliweran di media sosialnya.

 

Pada Januari 2014, Gomez memang menjadi headline. Menjadi berita besar yang berbau rumor. Sebab, diam-diam dia menjalani perawatan di fasilitas rehabilitasi Arizona selama dua pekan. Di tengah banyaknya gosip di media sosial itu, Gomez langsung mengklarifikasi. Bahwa perawatan yang dijalaninya itu sama sekali jauh dari skandal. Bukan sebuah perawatan karena perilaku ilegal. Misalnya, ketergantungan narkotika atau alkohol.

 

’’Saya terkena Lupus. Saya sedang menjalani kemoterapi. Itulah sebenarnya alasan saya rehat di pusat rehabilitasi itu,’’ kata Gomez kepada Billboard ketika itu. (Doan Widhiandono)

Sumber: