Kabar Dari Tanah Suci (37): Jadi Santri Dadakan di Masjid Nabawi

Kabar Dari Tanah Suci (37): Jadi Santri Dadakan di Masjid Nabawi

Seorang syekh mengajar membaca Alquran dengan santri dadakan dari berbagai negara di Masjid Nabawi. -Pamuji Setyawan-Dewangga-

Di Masjid Nabawi, kita bisa "les" mengaji. Gurunya seorang syekh. Santrinya adalah santri dadakan dari berbagai negara. Ngaji lintas negara. Berikut laporan Pamuji Setyawan dari Biro Haji dan Umrah Dewangga cabang Ngawi, langsung dari Madinah.

---

Ini salah satu aktivitas yang bisa diikuti jemaah haji saat berada di Madinah. Lokasinya di pintu 18 sampai 20 Masjid Nabawi. Waktunya selepas salat Subuh sehabis salat Asar. Nama kegiatannya Quran Teaching for Visitors atau Halaqatul Zuwar ini. 

Beberapa santri remaja terlihat menata meja baca Alquran  sekaligus menata mushaf bersampul hijau cetakan asli percetakan Alquran Madinah. Ada sekitar 8 meja yang disiapkan. Beberapa santri lainnya mendekati beberapa jemaah yang sedang berada di sekitar untuk ikut bergabung. Saya pun ikut bergabung. Setelah semua meja terisi, syekh memulai mengucapkan salam dan menyapa santri dadakannya.

Pelajaran dimulai dengan sang syekh melantunkan surah Al Fatihah kemudian diikuti semua santri. Terlihat kompak dan sesuai dengan lagu dan lantunan syekh. Kemudian syekh meminta satu per satu untuk melantunkan surah Al Fatihah. Sang Syekh menyimak dengan serius. Beberapa kali membuat catatan di secarik kertas. Bacaan yang kurang tepat baik makharijul huruf maupun tajwidnya mendapat koreksi dari syekh. 


Para penghafal Alquran di Masjid Nawabi menyetorkan hafalannya kepada guru mereka di Masjid Nabawi. -Pamuji Setyawan-Dewangga-

Terlihat syekh cukup sabar dan telaten membetulkan bacaan. Jemaah pun terlihat semangat dan pede meskipun hampir semua mendapatkan koreksi dari syekh. Tidak ada saling malu didengar santri di samping kanan kirinya. Wong tidak saling kenal, baru bertemu sekali itu dan juga nanti berpisah pun mungkin tak saling kenal lagi.

Setelah menyelesaikan bacaan surat Al Fatihah, syekh melanjutkan dengan melantunkan surah pendek dan kemudian santri mengikuti. Diawali dengan surah Al Kafirun kemudian surah Al Ikhlas. Kali ini hanya menirukan bacaan syekh tanpa dikoreksi. 

BACA JUGA:Kabar Dari Tanah Suci (36): Masuk Raudhah, Berdoa di Taman Surga

BACA JUGA:Kabar Dari Tanah Suci (35): Kunjungi Percetakan Alquran Dapat Mushaf Gratis

Syekh kemudian menutup halaqah dan kemudian melanjutkan mengajar halaqah untuk anak-anak. Rupanya santri anak-anak tadi adalah santri halaqah tahfidz (hafalan Alquran). Semuanya memakai baju yang sama. Gamis jubah warna putih dan keffiyeh, penutup kepala khas Timur Tengah dengan corak kotak-kotak merah putih. Satu per satu santri anak-anak menyetorkan hafalan kepada syekh. Santri ini tentunya anak-anak orang Madinah. Bukan jemaah haji atau anak jemaah haji dari negara lain.


Kegiatan para penghafal Alquran di Masjid Nabawi.-Pamuji Setyawan-Dewangga-

Saya bertemu dengan Ari Tulus, salah seorang jemaah haji kloter 50 embarkasi Surabaya yang kebetulan menunggu waktu dhuha di sekitaran pintu 19. "Adem melihat pemandangan seperti ini. Anak-anak sehabis salat Subuh berjamaah langsung belajar mengaji. Di masjid Nabawi lagi,” cetusnya. "Sudah saya videokan dan saya kirim ke murid-murid saya. Semoga jadi inspirasi,” kata Ari Tulus. Rupanya beliau seorang guru di SMAN 1 Sidoarjo. (Bersambung)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: