Catatan Kinerja Terminal Teluk Lamong Semester Pertama

Catatan Kinerja Terminal Teluk Lamong Semester Pertama

Potret udara Terminal Teluk Lamong Surabaya.-TTL-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Terminal Teluk Lamong (TTL) mencatatkan peningkatan kinerja semester 1 tahun 2023. Pada periode tersebut, kunjungan kapal petikemas mencapai 658 unit atau mengalami kenaikan sebesar 5,3 persen dari tahun sebelumnya. Arus petikemas mencapai 393.591 teus atau naik sebesar 3,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Tercapainya peningkatan kinerja terminal itu tak lepas dari pembukaan 3 rute baru. Selain itu, penambahan kunjungan kapal pada rute Berau dan rute Tarakan juga menjadi faktor penyumbang naiknya kinerja.

Pentingnya layanan operasional yang memadai juga menjadi perhatian. TTL berhasil menurunkan waktu tunggu kapal sehingga isu tunggu arus untuk kapal-kapal yang akan sandar dapat dihindari.

Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong David P. Sirait menjelaskan bahwa saat ini waktu tunggu kapal jauh berkurang dibandingkan periode sebelumnya. Berbagai strategi juga dilakukan oleh TTL untuk menurunkan waktu tunggu kapal, termasuk berkomunikasi aktif dengan POCC (Port Operation Control Center) dan agen pelayaran untuk menginformasikan progress dan update sisa bongkar muat kapal sehingga waktu operasi dapat lebih efektif.

BACA JUGA:Kunjungan Kapal ke Terminal Teluk Lamong Meningkat 102,35 Persen

BACA JUGA:Mengenal Sistem Best Pick di Terminal Teluk Lamong, Percepat Layanan Delivery dan Shifting Kontainer

"Kami bekerja sama dengan POCC dan pemanduan untuk meniadakan isu tunggu arus pada pelayanan kapal yang sandar atau berlayar. Kedepannya, langkah ini akan terus kami tingkatkan dan kami evaluasi hasilnya," tambah David.


Depo kontainer di Terminal Teluk Lamong Surabaya.-TTL-

Sementara itu, dari segmen curah kering, terdapat penurunan kunjungan kapal pada semester 1 tahun 2023, yaitu sebanyak 42 unit dibandingkan dengan 48 unit pada tahun sebelumnya. Arus barang curah kering juga mengalami penurunan sebesar 9,4 persen menjadi 1.600.334 ton dari tahun sebelumnya.

Penurunan itu disebabkan oleh turunnya volume jagung dan gandum. Penurunan komoditas food and feed tidak hanya terjadi di TTL, tetapi juga terjadi di seluruh terminal wilayah Tanjung Perak dengan penurunan sebesar 17 persen.

David menyampaikan bahwa pihaknya tengah mengkaji beberapa inovasi untuk meningkatkan kinerja ke depan dan optimis bahwa capaian kinerja pada semester selanjutnya akan menjadi lebih baik lagi. Upaya terus ditingkatkan untuk memberikan layanan yang semakin baik dan efisien bagi para pelanggan terminal. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: