Tampil Beda di Antara Seni Kontemporer Jadi Kunci Keberhasilan Delegasi Indonesia di Asia Arts Festival 2023

Tampil Beda di Antara Seni Kontemporer Jadi Kunci Keberhasilan Delegasi Indonesia di Asia Arts Festival 2023

Salah satu delegasi Indonesia saat menerima piala dalam ajang 10th Asia Arts Festival 2023. -KBRI Singapura-

SINGAPURA, HARIAN DISWAY - Peraihan 11 piala emas dan 7 perak oleh delegasi Indonesia yang diwakili Sanggar Tari Gandrung Dance Studio Jakarta dan UKM Rampoe Fakultas Ilmu Budaya UGM dalam Asia Arts Festival 2023 ke-10 menjadi catatan positif. Bagi Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura IGAK Satrya Wibawa PhD.
 
Satrya menyatakan rasa bangganya atas partisipasi dan keberhasilan delegasi Indonesia pada Festival Seni Asia. Terlebih delegasi Indonesia bisa memukau dengan membawakan tarian tradisi Indonesia yang sangat kaya.
 
“Gandrung Dance Studio dan UKM Rampoe menjadi duta budaya Indonesia yang menunjukkan keberagaman budaya kita. Mereka menjadi pembeda di antara para peserta lain yang tampil dengan seni kontemporer,” ujar Satrya. 
 
Dalam festival yang dilaksanakan di Auditorium Seni School of the Arts (SOTA) Singapura pada 11-15 Juli 2023 lalu itu, prestasi kedua delegasi Indonesia itu tak hanya piala emas dan perak. Tapi tim UKM Rampoe UGM juga terpilih untuk tampil secara khusus pada Gala Penutupan Festival.
Tim dari UKM Rampoe Fakultas Ilmu Budaya UGM setelah tampil dalam Asia Arts Festival 2023 ke-10 dengan piala mereka. -KBRI Singapura-

 
“Sebagai The Best Folk Dances Category 10th Asia Arts Festival 2023, mereka berkesempatan unjuk kebolehan di depan para dewan juri serta undangan dari kalangan pemerintah, kedutaan besar, serta lembaga kebudayaan di Singapura,” terang Satrya.

Dijelaskannya, ajang yang diikuti oleh Indonesia itu punya reputasi baik sebagai event seni budaya tingkat internasional. The Asia Arts Festival digagas oleh Francis Liew, seorang seniman dan tokoh musik di Singapura. Ia dibantu penuh oleh lembaga nirlaba di Singapura yang memfokuskan diri pada pengembangan seni dan kebudayaan Asia.
 
The Asia Art Festival digelar sejak 2013 yang secara akumulatif sudah menampilkan 2600 seniman muda dari 20 negara. tidak hanya benua Asia, tapi juga Jerman, Rusia, Skotlandia, Selandia Baru, dan negara lain di belahan Eropa dan Amerika.
 
Terkait dengan hal itu, Kemendikbudristek dan KBRI Singapura memang secara konsisten mendukung usaha-usaha untuk melestarikan kebudayaan dan seni tradisi Indonesia secara konsisten. “Keberhasilan ini juga menunjukkan bahwa seni tradisi Indonesia tetap diminati kalangan muda Indonesia dan punya kesempatan besar untuk berjaya di tingkat dunia” lanjutnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: