Liga Pro Arab Saudi: Cristiano Ronaldo, Jordan Henderson, Karim Benzema Hanya Permulaan

Liga Pro Arab Saudi: Cristiano Ronaldo, Jordan Henderson, Karim Benzema Hanya Permulaan

Potret aksi Cristiano Ronaldo-Instagram @cristiano-

Pindahnya Henderson ke Al-Ettifaq menuai kritik karena ia mendukung komunitas LGBTQ+. "Alasan saya terlibat dengan KSA (Kerajaan Arab Saudi) adalah saya melihat beberapa hal yang terjadi di lapangan," katanya.

"Istri saya bekerja di sepak bola wanita di FIFA, dia mengetahui apa yang terjadi di kerajaan. Dan Anda melihat perubahan itu, Anda melihat betapa banyaknya kegembiraan yang mereka bawa kepada masyarakat setempat," lanjutnya.


Potret selebrasi Karim Benzema-Instagram @karimbenzema-

Perubahan dalam peran perempuan dalam komunitas Saudi adalah luar biasa dan berjalan sangat cepat. Jelas dalam pandangan Barat, itu dianggap lambat, tetapi dalam konteks sejarah kerajaan Arab, itu sudah dianggap pergerakan besar.

Ia melihat sendiri perubahan itu. Ada 50.000 siswi yang bermain sepak bola di Arab. Anda memiliki 1.000 pelatih perempuan. Pada tahun 2018, ada 750 pelatih terdaftar. Sekarang sudah lebih dari 5.500. "Jadi Anda melihat itu sebagai bukti perubahan, dan perkembangan sepak bola perempuan sebagai bagian dari perubahan sosial. Bagi saya, itu adalah daya tarik nyata dari proyek ini," lanjutnya,

Menurutnya, Sepak Bola Arab Saudi  bukan hanya tentang pemain bintang, biaya transfer, dan gaji besar. Ini juga tentang seluruh struktur sepak bola Saudi, baik itu perempuan, sepak bola muda, menciptakan piramida keseluruhan yang benar-benar mengubah olahraga di negara tersebut.

Klub nyata dengan basis penggemar nyata

Peningkatan Liga Pro Saudi sempat dibandingkan dengan Liga Super Tiongkok. Namun, popularitas sepakbola Arab lebih bersinar sejak Ronaldo datang.

Dana Investasi Publik (PIF) negara telah mengambil alih empat dari klub-klub unggulan. Hutton berpendapat bahwa keterlibatan pemerintah dalam klub dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam hal menggabungkan akademi, liga perempuan, liga pria, dan federasi sepak bola untuk menciptakan peta jalan pertumbuhan yang saling terkait, bukan persaingan untuk wilayah.

"Liga Saudi telah memiliki tradisi selama 50 tahun. Ini memiliki basis penggemar untuk klub-klub yang sudah mapan. Ini adalah kompetisi nyata yang kami coba tingkatkan dari pada memulai sesuatu yang baru," kata Hutton.

Menurutnya, yang baik dari tawaran Mbappe dan tanda tangan Ruben Neves  menunjukkan bahwa tidak hanya pemain tua yang menjadi perhatian. Lebih mengenai apa yang akan menambah nilai, apa yang akan menambah glamor, apa yang akan menambah faktor bintang.


Kapten Liverpool Jordan Henderson yang bergabung ke Liga Pro Arab Saudi.-Instagram @jordanhenderson-

"Terdapat klub-klub nyata dengan basis penggemar nyata yang sungguh bersemangat, sama seperti penggemar Chelsea atau Manchester City yang merasa bersemangat saat aliran uang dan bintang-bintang baru datang ke klub mereka. Ini tidak terlalu berbeda," lanjutnya.

Keuntungan Komersial

Ketika ditanyai kapan ia mengharapkan liga ini akan melihat pengembalian investasi yang besar, Hutton mengatakan: "Saya bisa melihat proyeksi pendapatan yang sangat kuat dalam sembilan atau sepuluh tahun ke depan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: