Cheng Yu Pilihan Guru Bahasa Mandarin SIIBT Andriyani: Man Zhao Sun, Qian Shou Yi

Cheng Yu Pilihan Guru Bahasa Mandarin SIIBT Andriyani: Man Zhao Sun, Qian Shou Yi

Cheng Yu Andriyani--

BILA merujuk teori kebutuhan Maslow, maka sebenarnya wajar-wajar saja kalau manusia ingin diapresiasi. Sebab itu memang merupakan salah satu kebutuhan manusia. Makanya, mungkin bisa diterima akal jika kita mendapati ada orang yang suka memamerkan keberhasilan dirinya supaya dipuji hebat oleh orang lain.

Apalagi kini adalah eranya media sosial. Pamer seakan kian membudaya seiring dengan panggung yang kian terbuka lebar. Banyaknya "like" dan "love" pada postingan terkait pencapaian, makin menjadi buruan. 

Cara pamernya pun tak kalah canggih. Sampai-sampai ada istilah "humble bragging" alias pamer terselubung. Anda pasti sering menemui postingan semacam ini: "Aduh, hidupku kok capek banget, ya. Tadi habis deal project di Turki, eh malah harus ke London untuk meeting lagi. Kapan istirahatnya kalau gini?"

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Motivator dan Pengusaha Andrie Wongso: Pin Bu Shi Zhi

Ya kira-kira begitulah "humble bragging": kesombongan yang dibungkus dengan kalimat yang seakan-akan low profile.

Padahal, menurut Andriyani, walau bagaimanapun, merendah masih jauh lebih baik ketimbang meninggikan diri. "Seperti padi, semakin berisi semakin merunduk. Pun manusia, semakin berilmu dan berprestasi, mestinya semakin rendah hati," kata guru bahasa Mandarin di Surabaya International Institute of Business and Technology (SIIBT) tersebut.

Oleh karenanya, Andriyani sangat menyukai pepatah "满招损, 谦受益" (mǎn zhāo sǔn, qiān shòu yì). Yang artinya: takabur merugikan, tawaduk menguntungkan.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Ahli Fengsui Universitas Tarumanagara Sidhi Wiguna Teh: Zi Mu Xiang Quan

Dan, yang juga penting untuk jadi pegangan, ialah pernyataan filsuf Chuang Tzu, "举世而誉之而不加劝,举世而非之而不加沮" (jǔ shì ér yù zhī ér bù jiā quàn, jǔ shì ér fēi zhī ér bù jiā jǔ). Yang terjemahan bebasnya: sekalipun seluruh dunia memuji, tetap tidak tinggi hati; sekalipun seluruh dunia mencaci maki, tetap tidak putus asa. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: