Kisah Reni Astuti Mengajar di Sekolah Sang Anak: SMAIT Al Uswah Surabaya

Kisah Reni Astuti Mengajar di Sekolah Sang Anak: SMAIT Al Uswah Surabaya

Antusiasme pelajar SMAIT Al Uswah saat Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti menjadi pembicara Orang Tua Mengajar, Jumat, 18 Agustus 2023.-Dok Reni Astuti-

Namun, Reni juga tak lupa menegaskan peran sekolah yang luar biasa, suatu tempat di mana kisah-kisah hebat dirajut.

BACA JUGA:Reni Astuti Minta Percepat Pemberantasan Angka Putus Sekolah

BACA JUGA:Wali Kota Eri Cahyadi dan Reni Astuti Hadiri Sedekah Bumi di Petilasan Sawunggaling

Reni tak mungkin mencapai posisi pimpinan dewan tanpa peran guru-guru di masa kecil hingga kuliah. Sosok pemerhati pendidikan itu memulai perjalanan pendidikannya melalui sekolah di Pasuruan. Tak disangka, takdir membawanya ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). 

Di Kota Pahlawan, kemampuan organisasi dan kepemimpinan Reni terpupuk. Ia juga sempat menjadi Direktur Pusat Pendidikan dan Pembinaan Anak Al-Uswah Center.

Siapa sangka, perempuan dengan paras kalem itu jadi "singa betina" di DPRD Surabaya. Keberanian dan kejujurannya menciptakan kepercayaan. Sehingga PKS menunjukknya sebagai wakil mereka di kursi pimpinan dewan.

Reni mengatakan, sekolah seharusnya menjadi ruang subur, menjadi kanvas luas bagi mereka untuk menyerap pengetahuan dan pengalaman. Dan itu sudah diperlihatkan di Al Uswah.

Salah satu peserta seminar, Fitri merasa terfasilitasi dengan kehadiran Reni. Program Orang Tua Mengajar di Al Uswah membuka cakrawala pengetahuan tentang kehidupan sebenarnya setelah remaja.

“Menarik, bisa punya kesempatan berdialog langsung. Kita diajarkan untuk menjadi generasi penerus yang siap menghadapi masa depan dengan keyakinan dan kesiapan yang tinggi,” terangnya.

SMAIT Al Uswah Surabaya dikenal sebagai sekolah yang kerap menghiasi prestasi-prestasi cemerlang.

Salah satunya adalah keberhasilan mereka masuk dalam 10 besar peringkat terbaik Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2022 di Kota Surabaya.

Modal itu makin terasah saat siswa-siswinya menyerap pengalaman dari “Orang Tua Mengajar”. Potensi pelajar makin terasah setelah sekolah membukakan cakrawala dari tokoh-tokoh berpengaruh dan berpengalaman. 

Sepertinya, sekolah lain bisa mengadaptasi konsep brilian itu. (Salman Muhiddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: