Tak Perlu Suplemen Probiotik, Kita Bisa Jaga Kesehatan Usus dengan Makanan di Bawah Ini
BUKAN suplemen probiotik, makanan di bawah ini lebih disarankan untuk menjaga kesehatan usus. -Ready Made-Pexels-
HARIAN DISWAY – Suplemen probiotik banyak disebut-sebut sebagai elemen yang mampu menjaga kesehatan usus. Usus yang sehat berperan penting untuk melancarkan sistem pencernaan di dalam tubuh.
Faktanya, spesialis penyakit dalam asal AS Dr Will Bulsiewicz menyatakan bahwa ia tidak lagi merekomendasikan kita mengonsumsi suplemen probiotik secara rutin.
’’Dulu aku menyarankan pasien meminum suplemen probiotik. Tapi sekarang tidak lagi,’’ kata pria yang juga menjabat sebagai direktur medis di perusahaan startup nutrisi Zoe tersebut.
Mengapa demikian?
BACA JUGA: Hati-hati dengan Dehidrasi, Inilah Tanda-Tanda Tubuh Belum Cukup Air...
Sebuah penelitian kecil yang dilakukan pada 2018 mengungkap sebuah fakta mencengangkan. Bahwa suplemen probiotik ternyata justru memperlambat pemulihan usus. Ini terjadi umumnya setelah pasien meminum antibiotik.
Kacang Merah memiliki banyak manfaat bagi tubuh-freepik-
Jadi, buat orang yang sedang sakit, dan harus meminum minum obat yang mengandung antibiotik, sangat tidak disarankan minum suplemen probiotik.
’’Pada sebagian besar orang, saya benar-benar tidak memberikan probiotik lagi setelah antibiotik," ujar Bulsiewicz.
BACA JUGA: Mencuci Daging Ayam Mentah: Kebiasaan yang Ternyata Berbahaya bagi Kesehatan
Bulsiewicz menemukan alternatif lain untuk menjaga kesehatan usus. YanglLebih menyehatkan daripada suplemen probiotik. Yakni, makanan fermentasi.
KIMCHI dikenal sebagai salah satu makanan fermentasi paling enak. -The Simple Veganista-
Makanan fermentasi memiliki bakteri hidup di dalamnya. Bakteri baik itu bekerja untuk memecah bakteri, ragi, dan gula, sehingga juga berfungsi mengawetkan produk segar agar tidak cepat rusak.
’’Bakteri hidup dan kultur aktif dalam makanan fermentasi juga menumbuhkan mikrobioma sehat di dalam dinding usus. Sehingga dapat meningkatkan kesehatan usus lebih baik daripada suplemen probiotik,’’ jelas Bulsiewicz.
Makanan fermentasi telah dinikmati oleh orang-orang di seluruh dunia selama ribuan tahun. Misalnya, yogurt, keju, kefir, kombucha, sauerkraut, miso, dan acar. Juga kimchi.
TEMPE, makanan fermentasi khas Indonesia yang enak, murah, dan mudah diolah.-The Simple Veganista-
BACA JUGA: Latih Kebugaran sejak Muda Bisa Terhindar dari Berbagai Jenis Kanker
Yogurt dan keju adalah minuman dan makanan produk olahan susu sapi yang dibuat dengan proses fermentasi. Biasanya memiliki sekitar tiga bakteri hidup.
Sedangkan kefir adalah produk susu asam kental mengandung probiotik tinggi dari proses fermentasi. Kombucha adalah teh hasil fermentasi larutan teh dengan gula yang kemudian ditambahkan mikroba pemula yaitu bakteri.
Sauerkraut mirip dengan kimchi. Makanan khas Jerman yang terbuat dari fermentasi sayur kol atau kubis. Terdapat 20 hingga 40 jenis bakteri hidup dan ragi di dalamnya.
BACA JUGA: Hati-Hati, Ini Ciri-Ciri Air yang Baik untuk Diminum
Di Indonesia, makanan fermentasi yang terkenal adalah tempe, tape singkong, dan sayur asin. Enak, mudah didapatkan, juga relatif murah.
Selain makanan fermentasi, makan makanan yang kaya serat seperti sayuran segar dan biji-bijian juga cocok untuk kesehatan usus.
Sayuran yang kaya serat seperti kangkung, brokoli, dan bayam. Sedangkan biji-bijian meliputi kacang merah, kedelai hitam, kacang mete, beras merah, kedelai, dan jagung. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: www.insider.com/