Butuh Sosok Pelapis Casemiro
CASEMIRO harus pontang-panting sendirian ketika Manchester United menjamu Wolves di Old Trafford, Senin malam, 14 Agustus 2023. Pemain asal Brasil itu tak bisa bertarung sendirian. Untung, ia mendapatkan sedikit bantuan dari Luke Shaw. Bayangkan, United h--
Lini tengah Manchester United kurang menggigit dan seimbang saat Wolves menyerbu mereka dari waktu ke waktu. Manajer United Erik ten Hag harus masuk ke pasar untuk mencari sosok yang bisa membantu Casemiro. Amadou Onana dan Sofyan Amrabat jadi alternatif.
==========
MANCHESTER United menang 1-0 atas Wolves dalam laga perdana Premier League pada Senin malam, 14 Agustus 2023. Itu jelas kabar baik. Dibandingkan musim lalu, misalnya, United lebih baik tahun ini untuk urusan hasil di laga awal.
Sekalipun menang, pelatih Erik ten Hag tidak puas. Sebab, lini belakang United sempat diobrak-abrik lawan. Gelandang bertahan Casemiro harus jatuh bangun. Ia pun seakan bekerja sendirian di sektor itu. United butuh satu sosok lagi yang bisa membantu Casemiro menstabilkan ruang mesin mereka.
Menurut The Times, Erik ten Hag sangat prihatin dengan cara lini tengah United terkoyak dari waktu ke waktu. Dua pemain Wolves, Matheus Nunes dan Matheus Cunha, bergerak bebas ke setiap sudut Old Trafford. Casemiro pun harus pontang-panting sendiri meladeni keduanya. Lama-lama Casemiro sendiri akhirnya kedodoran.
Bayangkan saja, Wolves berhasil melakukan 23 tembakan ke gawang United. Jumlah tembakan itu merupakan yang terbanyak dalam pertandingan Liga Premier di Old Trafford sejak melawan Chelsea 25 pada November 2005. Untung, ada sundulan Raphael Varane yang bisa mengubah keadaan. United jadi menang 1-0. Sebab, menurut The Times, laga itu semestinya berakhir imbang. Bahkan, United semestinya kalah.
Ten Hag mengatakan, melawan tim sekelas Wolves di bawah manajer baru Gary O’Neil saja, United sudah kewalahan, bagaimana hasilnya kalau mereka melawan Tottenham Hotspur dan Arsenal. Bukan tidak mungkin, United akan ”diinjak-injak”. Seusai laga tersebut, United harus menghadapi ”pengadilan” yang dilakukan eks pemainnya sendiri, Gary Neville. Di mata Neville, United tak ada bagus-bagusnya.
BACA JUGA:Piala Dunia Perempuan Hasilkan Rp 8,7 Triliun, Presiden FIFA Bungkam Kritikus
Semula, semua orang yakin dengan duet Bruno Fernandes dengan debutan Mason Mount. Selain mendukung, keduanya akan terus meneror lini depan lawan. Tetapi, yang terjadi di lapangan justru sebaliknya.
United malah nyaris tidak berkutik. Menghadapi badai serangn Wolves, Casemiro tunggang-langgang. Untung, ada Luke Shaw. Bek kiri timnas Inggris itu sengaja naik ke tengah untuk membantu Casemiro guna meredam agresivitas Wolves.
Lini tengah tidak memiliki keseimbangan yang diberikan Christian Eriksen dalam peran No 8. Pemain Denmark itu akhirnya masuk untuk menggantikan Mount pada menit ke-68 untuk memberikan stabilitas yang lebih baik.
Tentu saja, itu baru pertandingan pertama musim ini. Mount jelas membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Selain itu, United tidak membantu diri mereka sendiri dengan memberikan penguasaan bola sebanyak 81 kali, terutama di lini depan.
Karena itu, kebutuhan untuk mendatangkan gelandang bertahan lain sebelum akhir jendela transfer terlihat sangat jelas. Secemerlang-cemerlangnya Casemiro, ia tidak bisa melakukannya sendiri dan dalam pertandingan melawan lawan yang lebih tangguh. United akan dihancurkan jika mengulangi ruang kosong yang tersisa di lini tengah seperti melawan Wolves.
Mount sepenuhnya mampu bermain sebagai gelandang box-to-box, tetapi lebih dikenal karena sisi kreatifnya daripada keuletannya dalam bertahan. Artinya, Mount memang lemah dalam membantu pertahanan. Sesuatu yang dulu dikeluhkan Ten Hag kepada Cristiano Ronaldo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: