Roller Coaster Apri/Fadia dari Juara Malaysia Open 2022 ke Runner-Up Kejuaraan Dunia 2023

Roller Coaster Apri/Fadia dari Juara Malaysia Open 2022 ke Runner-Up Kejuaraan Dunia 2023

CETAK sejarah dengan raih perak di Kejuaraan Dunia 2023, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti: kalau saya mimpi tolong bangunin.-PP PBSI-

HARIAN DISWAY – Perjalanan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dalam 1,5 tahun terakhir benar-benar seperti roller coaster.

Awalnya melesat, mengalami penurunan, lalu sempat anjlok. Hingga akhirnya meraih perak Kejuaraan Dunia 2023. Pada debut mereka sebagai pasangan.

’’Kami bersyukur. Bangga dengan performa hari ini. Dapat medali perak di Kejuaraan Dunia. Ini semua buah dari kesabaran dan latihan yang kita lakukan,’’ tutur Apriyani dalam wawancara usai pertandingan, seperti dikutip tim Humas dan Media PP PBSI.

BACA JUGA: Cetak Sejarah dengan Raih Perak di Kejuaraan Dunia 2023, Apri/Fadia: Kalau Saya Mimpi, Tolong Bangunin…

Praktis, mereka menjadi runner up Kejuaraan Dunia hanya dalam waktu 1 tahun 5 bulan setelah menjadi pasangan.

Apri dan Fadia mulai dipasangkan pada awal 2022. Saat itu, Greysia Polii baru saja pensiun. Apri/Fadia debut di Indonesia Masters, Juni 2022. Hasilnya mengejutkan. Apri/Fadia langsung menembus final!


PERJALANAN Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti sebelum raih perak Kejuaraan Dunia 2023 bagaikan roller coaster.-PP PBSI-

Ternyata, strategi Eng Hian memasangkan Apri dan Fadia (yang sebenarnya sama-sama pemain belakang), berbuah jitu. Pasangan itu langsung ganas sejak awal. Powerful. Gigih. Tidak punya takut. Dan mentalnya baja.

BACA JUGA: Apri/Fadia Hadapi Chen Qing Chen/Jia Yifan Sore Ini, Berikut Head-to-Head Mereka

Hanya dua pekan kemudian, mereka terjun di Malaysia Open. Hasilnya lebih dahsyat. Apri/Fadia merebut gelar perdana! Dalam perjalanannya, mereka melibas Nami Matsuyama/Chiharu Shida, Chen Qing Chen/Jia Yifan, dan Jong Na-eun/Kim Hye-jong.

Nah, dua pekan kemudian, mereka mencatat sejarah lagi. Masih dengan gaya bermain berapi-api penuh serangan, Apri/Fadia merebut gelar juara Singapore Open!

Rentetan prestasi di BWF Tour itu masih ditambah pula dengan medali emas SEA Games 2021. Badminton lovers Indonesia pun yakin. Apri/Fadia sudah siap menggantikan Greysia/Apriyani di level elite dunia.

BACA JUGA: Taktik Full Senyum Antar Apri/Fadia ke Final Kejuaraan Dunia 2023, Akhiri 28 Tahun Penantian Sektor Ganda Putri

Namun, konsistensi seperti barang langka di Indonesia. Setelah prestasi mengagumkan di awal-awal, Apri/Fadia mengalami penurunan performa. Pasca-Singapore Open, mereka tak pernah melangkah lebih jauh dari perempat final turnamen. Bahkan tersingkir fase grup BWF World Tour Final.


CETAK sejarah dengan raih perak di Kejuaraan Dunia 2023, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti: kalau saya mimpi tolong bangunin.-PP PBSI-

Mereka sempat meroket lagi di Malaysia Open 2023, yang tahun ini naik kelas jadi Super 1000. Namun, begitu tiba di semifinal, Apri mengalami cedera. Mereka mundur saat melawan Chen Qing Chen/Jia Yifan.

Setelah itu, karena problem cedera, Apri/Fadia harus melewatkan beberapa turnamen. Ketika terjun pun, hasilnya tidak maksimal.
Yang paling disorot adalah ketika mereka tersingkir di babak kedua secara back to back. Yakni di Thailand Open dan Singapore Open pada Juni lalu.

BACA JUGA: Bikin Mewek, Ini Pesan The Daddies untuk Pemain Muda Indonesia Setelah Tersingkir dari Kejuaraan Dunia 2023

Pada turnamen berikutnya, Japan Open, Apri/Fadia bahkan kandas di babak pertama!

Dalam turnamen terakhir sebelum terjun ke Kejuaraan Dunia, yakni di Australian Open, Apri/Fadia sudah tersingkir di babak kedua. Itulah sebabnya, mereka tidak menyangka bisa melangkah begitu jauh di Kopenhagen.  

’’Ini sebuah proses yang sangat luar biasa,’’ Apri mengakui. ’’Terima kasih buat Fadia yang mampu mengantarkan saya dapat medali perak kejuaraan dunia,’’ tambah dia.


PERJALANAN Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti sebelum raih perak Kejuaraan Dunia 2023 bagaikan roller coaster. Ini adalah momentum saat mereka menjuarai Malaysia Open 2022.-PP PBSI-

’’Sebelum Kejuaraan Dunia, performa kami sangat turun. Kami harus berjuang secara luar bisa pada diri masing-masing. Kami mau bangkit step by step, dan akhirnya mendapat hasil luar biasa di kejuaraan dunia ini,’’ tutur Apri.

BACA JUGA: Terhenti di Perempat Final Kejuaraan Dunia 2023, Ini Penyesalan Gregoria Mariska Tunjung

Bagi Apri, pencapaian ini luar biasa. Bahkan ketika masih bersama Greysia Polii, dia belum pernah meraih perak. Capaian terbaik dia adalah perunggu. Yakni pada edisi 2018 dan 2019. Kala itu, pasangan Jepang sedang mendominasi sektor ganda putri.

Sebagaimana yang dia ceritakan saat menembus semifinal dan final, kunci keberhasilannya tahun ini adalah menerapkan sikap positif. Salah satunya adalah dengan terus tersenyum. Apa pun situasinya.

Maka, seperti kita saksikan sendiri, sejak perempat final sampai final, Apri tak pernah berhenti tersenyum. Saat servis, saat dapat poin, bahkan saat kehilangan poin.

BACA JUGA: Nyesek, Fikri/Bagas Kandas di Perempat Final Kejuaraan Dunia 2023, Ini Penyebabnya

’’Kami mencoba mengatasi stres dengan tersenyum,’’ kata Apri setelah menang di perempat final.

’’Saya menikmati setiap proses. Kami hanya mempersiapkan diri dengan baik. Saling percaya diri masing-masing, saya dan Fadia. Kami selalu percaya diri dengan kekuatan kami,’’ tegas dia.

Sementara itu, Fadia mempersembahkan medali perak Kejuaraan Dunia untuk kakeknya yang meninggal dunia sebelum Japan Open.

’’Kakek sangat menunggu saya naik podium. Prestasi ini saya persembahkan untuk kakek di surga,’’ tutur Fadia. Selamat, Gals! (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: