Tetap Tiga Orang, Berikut Identitas Korban Tewas Tabrakan Maut Bus Eka vs Sugeng Rahayu di Ngawi

Tetap Tiga Orang, Berikut Identitas Korban Tewas Tabrakan Maut Bus Eka vs Sugeng Rahayu di Ngawi

IDENTITAS korban tewas dari kecelakaan maut bus Eka vs Sugeng Rahayu di Ngawi.-Siswowidodo-Antara-

NGAWI, HARIAN DISWAY – Korban meninggal dalam kecelakaan adu banteng antara bus Eka dan Sugeng Rahayu di Kecamatan Geneng, Ngawi, Kamis pagi, 31 Agustus 2023, hanya tiga orang.  

Hal itu ditegaskan oleh Kasatlantas Polres Ngawi AKP Achmad Fahmi Adiatma dalam laporannya.

’’Dua di antaranya adalah pengemudi bus Eka dan Sugeng Rahayu. Yang satu orang lagi pejalan kaki,’’ jelas AKP Achmad Fahmi.

BACA JUGA: Video Ugal-ugalan di Jalan, Sopir Bus Makin Tertantang?

Sedangkan kernet bus Eka, yang oleh sumber Harian Disway sebelumnya dilaporkan meninggal, hanya menderita luka ringan.


Bus Eka Cepat yang rusak parah akibat kecelakaan maut, adu banteng dengan Bus Sugeng Rahayu di Ngawi, Kamis 31 Agustus 2023 pagi -NTMC Polri-

Pengemudi bus Sugeng Rahayu bernama Agus Susanto. Usianya baru 28 tahun. Berasal dari Arjuna, Desa Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.

Pada saat kejadian, ia terlempar dari dalam bus. Lantaran atap dan bodi kanan kiri bus ''sobek'' hingga terlepas dari rangkanya. Ia mengalami luka di kepala dan meninggal di TKP.

BACA JUGA: Sudah Ganti Nama Masih Celaka, Ini 5 Tabrakan Maut yang Melibatkan Bus Grup Sumber Kencono

Sedangkan pengemudi bus Eka adalah Catur Prasetyo, 40 tahun. Ia berasal dari Dusun Kimas, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali. Ia mengalami luka di kepala dan tewas di tempat.

Karena bus terpelanting dan menabrak pohon, bagian depan bus ringsek. Badan Catur terjepit hingga sulit dievakuasi.


HANCUR LEBUR, begini penampakan bus Eka yang bertabrakan dengan Sugeng Rahayu di Kecamatan Geneng, Ngawi, dini hari tadi, 31 Agustus 2023.-Jogja_today-

Sementara itu, pejalan kaki yang menjadi korban adalah Atik Sujiati. Seorang ibu berusia 57 tahun, warga setempat. Alamatnya di Tambakromo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi. Dia juga menderita luka di kepala.

BACA JUGA: Bus Eka Pernah Alami 10 Kali Laka dalam Tiga Tahun

Sebagaimana diberitakan, tabrakan adu banteng antara bus Eka dan Sugeng Rahayu terjadi akibat kelalaian manusia.

Diawali ketika bus Sugeng Rahayu yang bernopol W 7572 UY yang dikemudikan Agus Susanto melaju dari arah selatan ke utara. Dari Madiun, ia hendak menuju Ngawi. Bus itu membawa lima penumpang.

Sedangkan dari arah Ngawi, ada bus Eka bernopol S 7551 US yang disopiri oleh Catur Prasetyo. Ia membawa sembilan penumpang.

BACA JUGA: Korban Kecelakaan Maut Jadi 4 Orang, Ini Kronologi Tabrakan Bus Eka vs Sugeng Rahayu di Ngawi

Di jalan yang tak seberapa lebar itu, Atik Sujiati berjalan sendirian. Menurut keterangan saksi di TKP, Catur ingin menghindari Atik Sujiati yang ada di depannya. Ia mengambil haluan ke kanan.


DAMPAK tabrakan bus Eka vs Sugeng Rahayu, tiga orang dikabarkan tewas. Kasatlantas Polres Ngawi AKP Achmad Fahmi Adiatma (kanan) memimpin olah TKP.-Istimewa-Polres Ngawi

Nahas, di arah berlawanan, bus Sugeng Rahayu melaju kencang. Catur tak sempat membanting setir ke kiri. Sehingga kedua bus tersebut bertumbukan. Bodi belakang bus Eka menabrak Atik Sujiati.

Korban dilarikan ke RSUD Geneng, Ngawi, RSUD dr Soeroto Ngawi, dan RS Widodo Ngawi.

BACA JUGA: Sejarah Bus Sugeng Rahayu, Anak Sumber Kencono yang Kabotan Jeneng Hingga Sering Terlibat Kecelakaan

Kecelakaan tersebut sempat membuat jalur Ngawi-Madiun lumpuh total. Karena bangkai kedua bus melintang di jalan selama beberapa jam. Polisi kesulitan mengevakuasi korban meninggal.  

Padahal, jalan itu adalah jalur utama Surabaya-Solo. Kendaraan yang melintas selalu ramai. Apalagi saat pagi menjadi jalur utama anak-anak sekolah dan warga yang berangkat bekerja.

BACA JUGA: Hancur Lebur! Begini Penampakan Bus Eka dan Sugeng Rahayu yang Tabrakan di Ngawi

Akibatnya, terjadi kemacetan panjang. Arus kendaraan pun dialihkan ke jalan-jalan alternatif.

"Jalur Madiun-Ngawi sementara ditutup. Kendaraan dialihkan melewati jalan alternatif atau jalan desa. Lewat sawah-sawah," ujar Ruri Agung, warga Ngawi yang kebetulan sedang naik bus ke Surabaya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber